Ahli Kesehatan India Ungkap Kaitan Stres dengan Sistem Pencernaan, Singgung Suasana Hati

- 6 Maret 2021, 13:00 WIB
Ahli kesehatan di Rumah Sakit Fortis, India, Dr. Nutan Desai, menyatakan adanya kaitan antara stres, sistem pencernaan, dan suasana hati.
Ahli kesehatan di Rumah Sakit Fortis, India, Dr. Nutan Desai, menyatakan adanya kaitan antara stres, sistem pencernaan, dan suasana hati. /Pexels/Andrea Piacquadio

PR INDRAMAYU – Ahli kesehatan di Rumah Sakit Fortis, Mulund, India yakni Dr. Nutan Desai mengungkap adanya kaitan antara stres dengan sistem pencernaan dan suasana hati.

Menurut ahli kesehatan India Dr. Nutan Desai, terdapat kaitan antara stres dengan sistem pencernaan dan suasana hati.

Dalam penjelasannya terkait kaitan stres dan sistem pencernaan, ahli kesehatan India Dr. Nutan Desai menyinggung adanya suasana hati.

Baca Juga: Ahli Kedokteran Inggris: Obesitas Tingkatkan Risiko Kematian Akibat Covid-19

Stres memang sering dikaitkan dengan masalah kesehatan tertentu seperti pada sistem saraf maupun pencernaan.

Menurut Dr. Nutan Desai, saluran pencernaan manusia memang peka terhadap emosi sehingga ungkapan seolah-olah ada “kupu-kupu di perut” adalah tepat.

Konsultan senior gastroenterologi dari India tersebut menyatakan adanya kaitan antara otak dansaluran pencernaan.

Baca Juga: Simak 7 Fakta Long Covid, Ternyata Berpengaruh ke Jantung, Paru-paru hingga Alat Kelamin

Usus yang diketahui mempunyai ratusan juta sel saraf (neuron) bisa berfungsi secara mandiri dengan tetap berkomunikasi dengan otak.

Rasa sakit, kembung, maupun rasa tidak nyaman pada usus bisa timbul akibat stres yang memengaruhi komunikasi otak-usus.

Dalam jangka panjang, stres tersebut diketahui bisa mengakibatkan kita menderita diare, sakit perut, bahkan sembelit.

Baca Juga: Ternyata 9 Aturan Berikut Wajib Dipatuhi Anggota Keluarga Kerajaan Inggris, Apa Saja?

"Stres awal dapat berdampak pada perkembangan sistem saraf, serta bagaimana tubuh bereaksi. Perubahan ini dapat meningkatkan risiko penyakit usus atau disfungsi di kemudian hari," tutur Dr. Nutan dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Indian Express.

Contoh yang diberikan Dr. Nutan Desai adalah kita akan merasa mual saat sebelum presentasi atau sakit pada usus, diare atau ingin buang air kecil berulang kali.

"Stres dapat menunda pengosongan isi perut dan mempercepat perjalanan materi melalui usus. Kombinasi ini menyebabkan sakit perut dan kebiasaan buang air besar yang berubah,” tuturnya.

Baca Juga: [WAJIB TAHU] Ternyata Tahi Lalat Miliki 7 Makna Berbeda Sesuai Letaknya, Apa Saja?

“Selain itu, stres psikologis akut menurunkan ambang rasa sakit seseorang," tuturnya melanjutkan.

Di antara gejalanya adalah kita bisa memakan lebih banyak atau sedikit dari biasanya. Stres pun bisa meningkatkan rasa mulas, meningkatkan jumlah udara yang tertelan yang meningkatkan kembung, sendawa, serta kentut.

Berdasarkan studi, kondisi pencernaan kita bisa memburuk akibat tekanan atau stres. Kondisi pencernaan yang bisa terjadi adalah tukak lambung, sindrom iritasi usus besar, radang usus, dan sebagainya.

Baca Juga: Ternyata Kulit Jeruk Miliki 6 Manfaat untuk Kecantikan, Salah Satunya Melawan Keriput

"Kemarahan, kecemasan, kesedihan, kegembiraan, semua perasaan ini memiliki hubungan yang erat dengan usus,” ujar Dr. Nutan Desai.

“Stres dikaitkan dengan perubahan bakteri usus, yang pada gilirannya dapat memengaruhi suasana hati. Jadi, emosi bisa mempengaruhi fungsi usus," ujarnya.***

Editor: Irwan Suherman

Sumber: Indian Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah