Jerawat jamur biasanya bersifat gatal yang mengganggu, dengan gejala klinis; bintil merah, berisi nanah dengan ukuran 2-3 mm dengan cekungan di bagian tengah. dan tidak merespons obat atau cream wajah yang mengandung antibiotik topikal atau oral.
Jika jerawat tidak merespons atau membaik setelah penggunaan obat jerawat, kamu harus membuat janji dengan dokter kulit dan kemungkinan jerawat tersebut disebabkan oleh jamur.
Baca Juga: Korea Selatan Selidiki Dua Kematian Setelah Menerima Vaksin Covid-19 AstraZeneca
Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari laman website perdoski.id penelitian menyebutkan jerawat jamur banyak ditemukan pada usia 12 hingga usia 62 tahun dengan rata-rata paling banyak dialami pada usia 26 tahun.
Cara Mengobati Jerawat Jamur
Setelah mengetahui bahwa kondisi kulitmu disebabkan oleh jerawat jamur, cara terbaik adalah mengobatinya dengan mencari bantuan dari dokter kulit.
Jerawat jamur paling baik diobati dengan obat antijamur oral yang dapat diresepkan oleh dokter kulit.
Baca Juga: Varian Baru Virus Corona Telah Masuk Indonesia, Waspada dan Kenali Gejalanya!
Pasien akan mendapat pengobatan anti jamur selama sebulan dari dokter yang meresepkan krim atau sampo anti jamur yang digunakan sebagai sabun mandi.
Selain itu perlu untuk edukasi ke pasien mengenai penghindaran faktor risiko seperti selalu menjaga kebersihan dan menggunakan pakaian yang menyerap keringat, serta menghindari faktor pencetus lainnya.