Apa Beda Stres Biasa dan 'Parental Burnout'? Simak Penjelasan Psikolog Berikut!

- 17 Desember 2020, 10:43 WIB
Ilustrasi stres berdampak pada kualitas tidur. (Pexels)
Ilustrasi stres berdampak pada kualitas tidur. (Pexels) /Pexels

PR INDRAMAYU – Belakangan ini pandemi Covid-19 turut mempopulerkan istilah parental burnout atau kelelahan mengurus anak.

Istilah itu sekilas mirip dengan depresi atau stres. Menurut Putu Andani, M.Psi., yang merupakan psikolog dari TigaGenerasi, ternyata ada perbedaan antara istilah-istilah tersebut.

Putu menyampaikan hal itu dalam diskusi "Tips Para Ibu Hadapi Tantangan 2021" pada Rabu, 16 Desember 2020.

Baca Juga: Tanda-tanda dan Cara Sikapi Kesehatan Mental Luar Biasa Kata Psikolog

Putu menyatakan bahwa ketiga istilah (depresi, stres, dan parental burnout) bisa dialami oleh para ibu dengan risiko yang tinggi.

Masalah terkait kesehatan mental itu berisiko buruk terhadap kehidupan rumah tangga, keluarga, serta anak. Di antara stres dan burnout, depresi berada di tingkat yang paling berbahaya.

Menurut Putu, begini cara mudah untuk membedakan ketiga istilah di atas:

Baca Juga: Tahun 2021 Segera Tiba, Ini Tips Atasi Kelelahan Mental Luar Biasa

  1. Level pertama: stres
  2. Level kedua: burnout
  3. Level ketiga: depresi

"Tapi ini titik yang lumayan kritis, kalau kita bisa meregulasinya dengan baik, maka akan membuat kita lebih kuat. Cara membedakannya gimana?

“Kalau stres itu lebih singkat waktunya, cepat banget kita bangkitnya kalau burnout ini kelelahan yang luar biasa secara mental," tutur Putu.

Baca Juga: Sudah Nonton 'Mulan'? Simak 5 Fakta Menarik Pembuatan Filmnya!

Di antara dampak parental burnout adalah munculnya jarak dengan anak, menganggap bahwa mengurus anak adalah aktivitas yang tidak lagi memerlukan kedekatan emosional.

"Karena kita sebenarnya penginnya off tapi enggak bisa break, akhirnya kita ke anak hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya aja bukan kebutuhan emosionalnya," tuturnya.

Penyebab munculnya hal tersebut adalah multiperan yang dimiliki seorang ibu yakni saat menjadi diri sendiri, ibu, istri, pekerja, sekaligus guru. Aktivitas itu merupakan hal baru yang harus dilakukan pada 2020 yang dipicu pandemi Covid-19.

Baca Juga: Simak 4 Manfaat Bangun Pagi Bagi Kesehatan Fisik dan Mental, Salah Satunya Lebih Bahagia

"Riset dari KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia), 2020 ini berat sekali khususnya para ibu karena adaptasi yang dilakukan para ibu ini luar biasa besarnya.

“Peran yang sangat banyak ini perlu diadaptasikan sehingga tingkat stres terus meningkat entah itu nantinya jadi survive atau depresi," katanya.

Cara untuk mengatasi parental burnout adalah beristirahat sejenak dari rutinitas harian, bercerita pada suami, teman dekat, keluarga, dan memberi afirmasi positif kepada diri sendiri.

Baca Juga: Musim Pandemi Covid-19, Berikut 7 Minuman Herbal yang Bisa Tingkatkan Imunitas Tubuh

"Kalau misalnya burnout ini terjadi, wajib take a break, karena badan kita sama pikiran kita itu udah enggak sinkron, bonding-nya udah enggak kerasa.

“Nah kalau hal-hal itu sudah kita lakukan dan hal-hal itu masih terjadi segera kontak ahli," tutur Putu dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari situs ANTARA.

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah