Kenapa Ada 7 Hari dalam Seminggu? Simak Penjelasannya

- 24 November 2020, 11:46 WIB
Ilustrasi kalender.
Ilustrasi kalender. /PIXABAY/tigerlily713

Budaya Babilonia (dengan 7 harinya) begitu dominan di kawasan Timur Dekat utamanya pada abad ke-6 dan 7 sebelum masehi.

Timur Dekat adalah apa yang kita sebut Jalur Gaza, Palestina, Suriah, Lebanon, Tepi Barat Yordania, Mesopotamia (Irak dan Suriah Timur), Iran, dan Anatolia (Turki).

Baca Juga: Simak Horoskopmu, Selasa 24 November 2020: Capricorn, Jangan Ragu Ungkap Perasaanmu Ya!

Kebudayaan 7 hari dalam sepekan itu kemudian diadopsi bangsa Yahudi yang menjadi tawanan Babilonia pada puncak peradaban bangsa tersebut.

“Budaya-budaya lain di daerah sekitarnya mengikuti gagasan tujuh hari dalam seminggu, termasuk kekaisaran Persia dan Yunani,” tutur Kristin Heineman dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari The Conversation.

Alexander Agung berabad-abad setelahnya menyebarkan budaya itu ke Timur Dekat hingga India. Diduga oleh para ilmuwan bahwa India pun memperkenalkannya di daerah Tiongkok.

Baca Juga: Gunakan Narkoba Sejak dari Bali, Millen Cyrus Mengaku Salah

Orang-orang Romawi pun mengadopsi budaya tersebut setelah berhasil menaklukkan wilayah yang mendapat pengaruh oleh Alexander Agung tersebut.

“Kaisar Konstantinus menetapkan bahwa tujuh hari dalam seminggu adalah minggu resmi Romawi dan menjadikan hari minggu sebagai hari libur umum pada 321 Masehi,” kata Kristin Heineman.

Terkait “akhir pekan”, ide itu baru lahir pada zaman modern di abad ke-20.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: The Conversation


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x