Hati-Hati saat Menyentuhnya dan Pahami Hal Ini Sebelum Putuskan Mengoleksi Tanaman Hias

27 Oktober 2020, 14:18 WIB
Ilustrasi tanaman hias gantung/Populer dan Menggemaskan, 9 Ide Unik untuk Taman Gantung/Pinterest /

PR INDRAMAYU – Untuk siapapun yang berniat mengoleksi tanaman hias, sebelumnya alangkah lebih baik perlu memahami beberapa hal terlebih dahulu.

Salah satunya adalah tanaman tersebut rentan terhadap penyakit baik jamur maupun bakteri.

Hal ini diungkap Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Faperta Unpad), Tarkus Suganda. Ia menyatakan bahwa musim hujan berpotensi meningkatkan serangan penyakit terkait.

Baca Juga: Tayang di Bioskop Online, 'Story of Kale' Gaet Lebih dari 100.000 Penonton dalam 3 Hari

Alasan mengapa mudah terkena penyakit dikarenakan jarak tanamnya yang cukup rapat dengan tanaman lain.

Penempatan tanaman hias di antara jenis tanaman yang seragam juga menyebabkan mudahnya penularan penyakit tersebut.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Harga Minyak pun Anjlok, Kerugian Semakin Parah

“Kalau satu kena penyakit sedangkan tanamannya seragam dan jaraknya berdekatan, maka tanaman lain juga akan kena,” tutur Tarkus dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari laman resmi Unpad, unpad.ac.id.

Penyebab lainnya melalui perantara tangan manusia. Kita hendaknya tidak memegang tanaman tertentu setelah tangan kita bersentuhan dengan tanaman yang sedang sakit. Penularan bisa terjadi dari hal tersebut.

Beberapa ciri yang menandai tanaman hias kita sedang sakit adalah munculnya bercak-bercak pada daun. Bercak tersebut diakibatkan oleh jamur. Jika penyebabnya adalah bakteri, dahan tersebut biasanya akan layu. Serangan penyakit terhadap tanaman terhitung lebih berat daripada hama.

Baca Juga: Astra Rilis Laporan Keuangan, Laba Bersih Otomotif Merosot hingga 70 Persen

“Serangan hama mudah terlihat karena makhluknya ada, sedangkan kalau penyakit, begitu muncul bakterinya dimana kita tidak tahu,” ujar profesor bidang ilmu penyakit tumbuhan tersebut.

Proses pengobatan yang dilakukan terhadap tanaman tidak serta merta akan menyembuhkan secara total. Pengobatan tersebut hanya bisa menekan laju perkembangiakan bakteri atau jamur tersebut.  Itu artinya baik jamur atau bakteri itu tidak mati atau hilang.

“Jika ada kesempatan yang baik, seperti masuknya musim hujan, bakteri akan berkembang biak lagi. Penyakitnya muncul lagi,” kata Tarkus.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Pandemi Telah Berakhir dan Covid-19 Adalah Flu Biasa? Begini Kebenarannya

Ahli di Departemen Hama dan Penyakit Tanaman itu merekomendasikan pemilik tanaman untuk melakukan tindakan pencegahan. Mengatur jarak tanam adalah salah satunya.

Selain itu, hendaknya tidak menanam tanaman secara homogen (sama). Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan penyakit melalui tanaman homogen tersebut.

“Penyakit yang menyerang satu jenis tanaman tidak akan menyerang tanaman dengan jenis lainnya. Sebagai contoh tanaman mawar, maka bisa diselingi dengan menanam tanaman hijau. Penyakit pada mawar tidak akan menyerang ke tanaman hijau,” papar Tarkus.

Baca Juga: BKPM: Atasi Pengangguran 15 Juta Jiwa Tidak Mungkin dengan Penerimaan PNS Saja, Swasta Harus Masuk!

Pemisahan tanaman yang terkena penyakit penting untuk dilakukan. Dahan yang terkena penyakit hendaknya langsung dikubur. Penggunaan fungisida (racun jamur) bisa dilakukan, namun perlu dikonsultasikan dulu. Penggunaan fungisida tidak bisa ke sembarang tanaman.

Selain penyakit, tanaman hias juga rentan terkena rama. Hama adalah hewan yang menjadi musuh alami tanaman. Di antaranya adalah tungau, ulat, belalang, kutu-kutuan, dan bekicot.

“Selain mengganggu estetika, lebih parahnya (hama) bisa mematikan tanaman hias,” tutur Dosen Departemen Hama dan Penyakit Tanaman Faperta, Agus Susanto.

Baca Juga: Soal Merger 3 Bank Syariah, Ma'ruf Amin Jamin Pemerintah Siapkan Ekosistem Keuangan Syariah Lengkap

Cara untuk mencegahnya adalah memastikan sehatnya benih tanaman yang akan kita tanam. Sanitasi tanaman pun perlu diperhatikan. Jika ada daun yang mati, daun tersebut sebaiknya langsung dipotong lalu dikubur.

Kesehatan tanaman perlu  dipantau. Jika ada sekam, pemilik harus segera membersihkannya. Jika tanaman sudah terlalu terserang hama, cara yang bisa segera dilakukan adalah mengambil lalu membunuh hama tersebut.

Cara lainnya bisa dengan memakai insektisida (racun serangga). Ada dua jenis insektisida yang bisa dipakai yaitu insektisida kontak (disemprotkan langsung ke tanaman), dan insektisida sistemik (menaburkan racun ke daerah akar tanaman). Dengan insektisida jenis terakhir, racun akan disalurkan melalui seluruh jaringan tanaman.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Dikabarkan Zombie Adalah Pahlawan Islam, Selama Ini Kita Dikelabui, Simak Faktanya

Setelah membersihkan hama, pemilik perlu memberikan pupuk kepada tanaman tersebut secara seimbang. Hal ini penting agar tanaman bisa segera pulih dari hama.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Unpad.ac.id

Tags

Terkini

Terpopuler