Mengenal Jerawat Jamur, Jangan Sampai Salah Menanganinya!

3 Maret 2021, 20:00 WIB
Ilustrasi. /pexels.com/cottonbro

PR INDRAMAYU - Jerawat menjadi salah satu hal yang banyak dikeluhkan oleh kaum perempuan, namun tidak terkecuali juga terjadi bagi kaum laki-laki.

Jerawat adalah kondisi kulit yang sangat kompleks. Tidak banyak yang berhasil mengobati masalah kulit yang satu ini meskipun telah melakukan semua cara berbeda yang direkomendasikan dari internet maupun orang sekitar kita.

Mulai dari memakai obat jerawat yang juga banyak jenis macamnya dijual bebas di pasaran, namun faktanya tidak semua jenis perawatan bersifat universal dan dapat bekerja menghilangkan jerawat.

Baca Juga: Rugikan Negara Hingga Rp61 Milliar, Polda Sulut Selidiki Penyelewengan Dana Covid-19 di Minahasa Utara

Masalah jerawat biasa (acne) sering kita temukan pada area wajah, leher, bahu, lengan atas, dada dan punggung.

Tetapi apabila jerawat hanya ditemukan pada area punggung, dada, leher dan lengan atas, maka bisa jadi itu bukan jerawat biasa, tetapi jerawat yang disebabkan oleh jamur. 

Berikut yang perlu kamu ketahui tentang jerawat jamur dan bagaimana cara mengobatinya.

Apa Itu Jerawat Jamur?

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari laman webstite popsugar.com, jerawat jamur bukanlah jerawat biasa, tetapi suatu kondisi yang menyerupai jerawat.

Baca Juga: 25 Ucapan Isra Miraj dalam Bahasa Indonesia dan Inggris, Cocok Dijadikan Status WA, IG, dan FB

Biasanya disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari jamur umum yang hidup di permukaan kulit wajah.

Jenis jamur ini disebut sebagai malassezia furfur atau pityrosporum ovale oleh sebagian besar ahli kulit, dan tidak jarang jamur ini ditemukan di permukaan kulit. 

Pada kondisi parah, pertumbuhan jamur yang berlebih di folikel rambut dapat menyebabkan peradangan.

Baca Juga: Jadi Sahabat Dekat Rina Gunawan, Eddies Adelia: Ya Allah, Teteh Orang Baik

Jerawat jamur biasanya muncul seperti noda dengan rasa gatal di wajah, dada, punggung, lengan atas, dan leher, dan lebih sering terjadi pada orang dengan kulit berminyak, pada remaja, pria, dan mereka yang tinggal di iklim panas atau lembab. 

Penggunaan antibiotik atau steroid ditambah dengan memiliki riwayat pengobatan imunosupresi, juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena jerawat jamur. 

Ini adalah kondisi kulit yang umum, meski sering kali tidak terdiagnosis.

Baca Juga: Ada Dugaan Suap Pegawai Ditjen Pajak, Menkeu Sri Mulyani : Ini Merupakan Suatu Pengkhianatan

Perbedaan jerawat jamur dengan jerawat bakteri

Pada beberapa kasus, jerawat jamur sering salah didiagnosis dan disalahartikan sebagai acne vulgaris.

Adapun perbedaan utama di antara keduanya adalah dimana kedua kondisi tersebut merespons penggunaan antibiotik secara berbeda. 

Tidak seperti jerawat acne vulgaris dan folikulitis bakterial, jerawat jamur biasanya tidak merespon terhadap antibiotik topikal atau oral.

Baca Juga: Ini Jawaban Sang Sutradara Ketika Ditanya Terkait WandaVision Season 2

Pengobatan untuk jerawat jamur adalah dengan menggunakan antijamur.

Meskipun demikian, bukan tidak mungkin seseorang dapat mengalami jerawat jamur dan bakteri pada saat yang bersamaan.

Dalam hal ini, perawatan untuk kedua kondisi tersebut jelas diperlukan.

Baca Juga: Tulis Surat Cinta untuk Jokowi, dr. Tirta dan Para Pelaku EO Curhat Rugi Puluhan Miliar Rupiah Akibat Pandemi

Bagaimana mengenalinya?

Ada cara yang baik untuk membedakan apakah itu adalah jerawat jamur atau bukan, yakni dengan memperhatikan dan merasakan sendiri bagaimana kondisi masalah kulit tersebut bereaksi.

Jerawat jamur biasanya bersifat gatal yang mengganggu, dengan gejala klinis; bintil merah, berisi nanah dengan ukuran 2-3 mm dengan cekungan di bagian tengah. dan tidak merespons obat atau cream wajah yang mengandung antibiotik topikal atau oral.

Jika jerawat tidak merespons atau membaik setelah penggunaan obat jerawat, kamu harus membuat janji dengan dokter kulit dan kemungkinan jerawat tersebut disebabkan oleh jamur.

Baca Juga: Korea Selatan Selidiki Dua Kematian Setelah Menerima Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari laman website perdoski.id penelitian menyebutkan jerawat jamur banyak ditemukan pada usia 12 hingga usia 62 tahun dengan rata-rata paling banyak dialami pada usia 26 tahun. 

Cara Mengobati Jerawat Jamur

Setelah mengetahui bahwa kondisi kulitmu disebabkan oleh jerawat jamur, cara terbaik adalah mengobatinya dengan mencari bantuan dari dokter kulit.

Jerawat jamur paling baik diobati dengan obat antijamur oral yang dapat diresepkan oleh dokter kulit.

Baca Juga: Varian Baru Virus Corona Telah Masuk Indonesia, Waspada dan Kenali Gejalanya!

Pasien akan mendapat pengobatan anti jamur selama sebulan dari dokter yang meresepkan krim atau sampo anti jamur yang digunakan sebagai sabun mandi. 

Selain itu perlu untuk edukasi ke pasien mengenai penghindaran faktor risiko seperti selalu menjaga kebersihan dan menggunakan pakaian yang menyerap keringat, serta menghindari faktor pencetus lainnya.

Apabila menemukan keluhan seperti tersebut di atas, sebaiknya segera konsul ke dokter agar segera mendapatkan penanganan yang tepat.***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: Popsugar Perdoski

Tags

Terkini

Terpopuler