Mitos Atau Fakta: Sembuh dari Covid-19 Berarti Sudah Kebal Virus? Simak Faktanya!

2 Desember 2020, 18:00 WIB
Ilustrasi Covid-Somnia pada seseorang.* /freepik.com

 

PR INDRAMAYU – Baru-baru negara Islandia membolehkan wisatawan yang telah pulih dari Covid-19 untuk masuk ke negaranya tanpa tes dan tanpa karantina.

Mereka dianggap sudah kebal dari virus tersebut serta tak akan menyebarkannya lagi. Tentu kita bertanya-tanya, benarkah anggapan tersebut?

Para pakar kesehatan ternyata sepakat untuk tidak menyetujui anggapan tersebut. Dekan di NYU School of Global Public Health, Dr. Danielle C. Ompad, menyatakan belum ada hasil penelitian yang meyakinkan tentang risiko terinfeksi.

Baca Juga: Antarkan Surat Panggilan, Polisi Dihadang Puluhan Laskar FPI saat Datangi Rumah Rizieq Shihab

Hendaknya kita tidak tergesa-gesa dalam mengambil kesimpulan bahwa tubuh sudah kebal karena telah sembuh dari infeksi Covid-19.

Perlu ada riset lebih lanjut terhadap mereka yang telah pulih dari Covid-19. Kasus terinfeksinya kembali para pasien memang sangat jarang dan kemungkinans tak menjadi perhatian selama beberapa bulan pertama setelah terinfeksi.

Hal ini diungkap dokter yang berfokus pada penyakit infeksi di Johns Hopkins University Center for Health Security, Amesh Adalja.

Baca Juga: Rizieq Shihab Akhirnya Minta Maaf Terkait Kerumunan Massa Hingga Singgung Soal Akhlak

Setali tiga uang, hal yang sama pun disampaikan William Schaffner yang merupakan profesor penyakit menular di Vanderbilt University School of Medicine.

Ia menyatakan bahwa belum pasti beberapa lama kekebalan itu bisa bertahan. Menurut Schaffner, tes untuk menentukan kekebalan belum sepenuhnya akurat.

"Kami tidak tahu hasil tes mana yang benar-benar berkorelasi jelas dengan perlindungan. Namun kami bisa mengukur fenomena kekebalan tertentu, tapi apakah itu terkait dengan perlindungan secara langsung belum diketahui," tuturnya dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari situs ANTARA.

Baca Juga: Suka Film tentang Mesin Waktu? Tonton Rekomendasi 4 Film Thriller Berikut, Ada Film Korea Loh!

Menurut Direktorat Kesehatan Islandia, negara tersebut telah terbuka bagi pengunjung dari negara Uni Eropa serta negara bagian Schengen sejak Juni 2020.

Bagi yang ingin berkunjung diwajibkan mengisi formulir pra pendaftaran serta mengunduh aplikasi pelacakan Covid-19 lokal.

Dari 350.734 penduduk, terdapat 5.392 kasus positif Covid-19 dengan kematian mencapai 26 orang. Kini restoran harus tutup pada pukul 21.00, warga Islandia harus tetap menggunakan masker dan menjaga jarak saat di ruang publik.

Baca Juga: Meletusnya Gunung Semeru! BNPB Imbau Masyarakat Waspada Guguran Kubah Lava Hingga Awan Panas

Meskipun begitu, beberapa lokasi wisata telah mulai dibuka. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan yang tidak mendesak. Terdapat peluang tertular Covid-19 akibat aktivitas tersebut.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler