Amankah Melahirkan di Rumah saat Pandemi Covid-19? Berikut Penjelasan Dokter

26 November 2020, 12:15 WIB
Ilustrasi melahirkan dan melindungi bayi./Gerd Altmann/Pixabay /

PR INDRAMAYU – Pandemi Covid-19 membuat kita was-was saat akan berkunjung ke tempat tertentu tak terkecuali rumah sakit.

Bagi yang tengah hamil, opsis melahirkan di rumah ditengarai menjadi pilihan teraman untuk saat ini. Namun yang perlu diperhatikan adalah adanya hal-hal yang tidak bisa diprediksi.

Hal ini diungkap dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS Pondok Indah Bintaro Jaya, Merwin Tjahjadi.

Dokter Merwin menyampaikan hal tersebut dalam webinar bertajuk "Aman Melahirkan di Masa New Normal" pada Rabu, 25 November 2020.

Baca Juga: 2 Artis Terseret Prostitusi Online, Polisi Ungkap Kondisi Terkini Kasunya Hingga Inisial Nama

Di antara hal yang tidak bisa diprediksi tersebut adalah risiko pendarahan yang memerlukan pertolongan medis sesegera mungkin. Pendarahan itu harus segera ditangani agar sang ibu selamat.

"Di era pandemi ini, masyarakat khawatir ke rumah sakit. Melahirkan di rumah banyak hal yang tidak bisa kita prediksi dan itu berisiko. Apabila berlangsung dengan baik melahirkan di rumah, kita berbahagia.

“Tetapi apabila ketika melahirkan di rumah lalu ada pendarahan, tentu risiko sangat besar. Tetap disarankan melahirkan di pelayanan kesehatan," ujar Dokter Merwin.

Baca Juga: Wagub Uu Ruzhanul Ulum Ungkap Harapannya Terkait Penyelenggaraan Pilkada Jawa Barat Serentak 2020

Risiko lainnya adalah detak jantung janin menurun kala sang ibu berusaha mengejan, dan bayi yang tak kunjung lahir. Tanpa mendapat pertolongan medis, kondisi seperti itu bisa membahayakan janin.

"Persalinan fase satu, apakah maju atau tidak, berhari-hari tidak lahir-lahir. Lalu jika ibu berusaha mengejan detak jantung menurun, itu harus mendapatkan pertolongan segera.

“Lalu setelah bayi lahir, ada pendarahan harus dilakukan pertolongan segera, kemudian ada robekan luas harus dijahit, dijahitnya di rumah sakit," tutur Merwin dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari situs ANTARA.

Baca Juga: Hasil Rapid Tes Edhy Prabowo Sudah Keluar, Isolasi Mandiri 14 Hari Dijalankan

Setali tiga uang, dokter di National Health Service (NHS), Punam Krishan, pun menyampaikan hal yang sama. Ia menuturkan bahwa pilihan teraman adalah dengan tetap melahirkan di fasilitas kesehatan.

Di sana terdapat tim medis yang bisa memantau serta memfasilitasi secara aman terhadap proses melahirkan tersebut.

"Beberapa wanita mungkin merasa melahirkan di rumah lebih aman, tetapi pilihan ini membawa risiko, dan mungkin bukan pilihan yang aman jika bidan tidak bisa, misalnya," tuturnya dilansir Al Jazeera.

Baca Juga: Sikapi Reuni 212, Akademisi Epidemiologi Sarankan Pemerintah Larang Kegiatan Kerumunan

Terkait pandemi Covid-19, telah ada protokol kesehatan yang diterapkan dengan benar di sana. Para pasien termasuk ibu hamil akan bisa melahirkan aman di puskesmas atau rumah sakit.

Di antara prosedur itu ialah kunjungan pasien hanya bagi keluarga terdekat, ada pemisahan ruang bersalin untuk ibu yang sehat dan terpapar Covid-19, screening Covid-19 bagi yang  menunggu proses persalinan, dan sebagainya.

"Ketika ibu hamil datang ke UGD dengan tidak diketahui status Covid-19, maka dilakukan triage UGD. Kami beruntung bisa melakukan prosedur gold standard.

“Jadi, pasien langsung dilakukan PCR swab di tempat dan hasil bisa keluar 2-3 jam, sehingga kita bisa memilah mana kasus yang non-Covid-19 maupun yang terkonfirmasi positif, lalu penanganan bisa langsung dilakukan," ujar Dokter Merwin.

Baca Juga: Hari Ini Kurs Rupiah Menguat Seiring Bertambahnya jumlah Pengangguran di AS

Selain itu, pasien maupun pengantar pun tetap harus menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, tidak menyentuh area wajah, dan sebagainya.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler