Sejarah Jakarta yang Kini Berusia 495 Tahun, Beberapa Kali Ganti Nama Tergantung Penguasa, Batavia Era Siapa?

- 22 Juni 2022, 14:53 WIB
Ilustrasi Jakarta yang ulang tahun kemarin.
Ilustrasi Jakarta yang ulang tahun kemarin. /Pixabay.com/

INDRAMAYUHITS - Tepat hari ini 22 Juni 2022, Jakarta memperingati hari jadinya ke 495.

Kota berpopulasi tinggi ini ternyata memiliki sejarah panjang dan sangat penting untuk di ketahui untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan.

Bagaimanakah sejarah Jakarta hingga hari jadinya diperingati setiap tanggal 22 Juni?

Baca Juga: Sejarah Diciptakannya Hari Jumat dan Sabtu Menurut Gus Baha, yuk Ketahui Maknanya Lebih Dalam

Dilansir Indramayu Hits dari laman resmi Pemrpov DKI Jakarta, sebagai kota pelabuhan, Jakarta pada mulanya bernama Sunda Kelapa.

Kemudian, pada 22 Juni 1527, Pangeran Fatahillah datang dan mendirikan kota Jayakarta untuk mengganti Sunda Kelapa.

Tanggal inilah yang kemudian ditetapkan hari berdirinya Kota Jakarta.

Baca Juga: Sejarah, Prosesi, dan Cara Melaksakan Aqiqah Menurut Para Ulama

Kota Jayakarta berkembang sebagai kota pelabuhan yang sibuk, di mana para pedagang dari Cina, India, Arab, Eropa, serta negara-negara lain saling bertukar komoditas.

Pada 1619, VOC Belanda yang dipimpin Jan PieterszoonCoen menghancurkan Jayakarta, lalu membangun kota baru di bagian barat sungai Ciliwung yang dinamakan Batavia, diambil dari Batavieren, nenek moyang bangsa Belanda

Batavia direncanakan dan dibangun nyaris mirip dengan kota-kota di Belanda, yaitu dalam bentuk blok yang masing-masing dipisahkan oleh kanal, dilindungi oleh dinding sebagai benteng, serta parit.

Baca Juga: Sejarah Berdirinya Pesantren Babakan, Dirintis Ki Jatira, Ulama Bangsawan yang Memilih Hidup Bersama Jelata

Selesai dibangun pada 1650, Batavia adalah tempat tinggal bangsa Eropa. Sementara bangsa Cina, Jawa, dan penduduk pribumi lainnya disingkirkan ke tempat lain.

Batavia digunakan untuk menyebut nama kota ini selama tiga abad lebih. Setidaknya bermula pada 1619, atau sumber lain mengatakan tahun 1621, hingga 1942.

Sejalan dengan kebijakan de-Nederlandisasi oleh Pemerintah Jepang, nama kota sengaja diganti dengan bahasa Indonesia atau Jepang. Walhasil, pada 1942, nama Batavia berubah menjadi Djakarta sebagai akronim Djajakarta. 

Baca Juga: Tak Pandang Saudara, Sunan Gunung Jati Tegas Menghukum Syekh Siti Jenar atas Rekomendasi Para Wali

Menurut Lasmijah Hardi dalam Jakartaku, Jakartamu, Jakarta Kita (1987), pergantian nama itu bertepatan dengan perayaan Hari Perang Asia Timur Raya, pada 8 Desember 1942. Nama lengkap kota itu ialah Jakarta Tokubetsu Shi.

Setelah Jepang kalah pada Perang Dunia II dan Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, nama Jakarta tetap dipakai dengan meninggalkan nama Jepang-nya.

Memasuki zaman Indonesia merdeka, Menteri Penerangan Republik Indonesia Serikat (RIS) saat itu, Arnoldus Isaac Zacharias Mononutu, menegaskan, sejak 30 Desember 1949 tak ada lagi sebutan Batavia bagi kota ini. Sejak saat itu, nama Ibu Kota Republik Indonesia adalah Jakarta.

Baca Juga: TERBARU! Bocoran Cerita One Shot Scandal, Drama Korea yang Dibintangi Pasangan Jeon Do Yeon dan Jung Kyung Ho

Pemberian nama Jakarta ini kembali dikukuhkan pada 22 Juni 1956 oleh Wali Kota Jakarta Sudiro (1953-1960).

Saat itu, sebelum 1959, posisi Jakarta masih merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat. Pada 1959, status Jakarta diubah, dari sebuah kotapraja di bawah wali kota ditingkatkan menjadi Daerah Tingkat Satu yang dipimpin gubernur.

Gubernur pertama ialah Soemarno Sosroatmodjo. Pada 1961, status Jakarta diubah kembali, dari Daerah Tingkat Satu menjadi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI).

Baca Juga: Andai Syekh Dzatul Kahfi Tidak Meminta Nyai Rarasantang Pergi ke Mekkah, Tak Akan Ada Sunan Gunung Jati

Sedangkan penetapan tanggal lahir Jakarta didasarkan pada momen peristiwa kemenangan Fatahillah mengusir Portugis dari Sunda Kelapa pada 22 Juni 1527.

Seperti diketahui, untuk memperingati momen itu, nama Sunda Kelapa kemudian diubah menjadi Jayakarta, dan diubah lagi menjadi Jakarta. Hingga kini, setiap 22 Juni diperingati sebagai HUT Jakarta.

Jakarta menjadi ibu kota negara dalam berpuluh-puluh tahun, namun dalam beberapa tahun ke depan akan mencopot status tersebut karena akan disematkan kepada Ibu Kota Nusantara.

Baca Juga: Penerus Raja Purnawarman, Wisnuwarman Selalu Dihantui Mimpi Buruk, Bagaimana Nasib Kerajaan Tarumanegara?

Nah seperti itulah sejarah panjang Jakarta yang ternyata pada jama dahulu Jakarta memiliki berbagai nama, seperti Sunda Kelapa, dan Batavia. ***

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: DKI JAKARTA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x