Tak Terpengaruh Pandemi Covid-19, Laba Bersih BTN Naik Menjadi Rp1,12 Triliun pada Kuartal III 2020

22 Oktober 2020, 21:28 WIB
Tangkapan layar Direktur Utama Bank BTN Pahala Nugraha Mansury saat memberikan keterangan dalam acara Paparan Kinerja Bank BTN Kuartal III/2020 di Jakarta, Kamis. (ANTARA/Citro Atmoko) /

PR INDRAMAYU – Pertumbuhan laba bersih PT Bank Tabungan Negara (Persero) pada kuartal III 2020 adalah 39,72%. Dibandingkan pada kuartal yang sama di tahun lalu, angkanya naik dari Rp801 miliar menjadi Rp1,12 triliun.

Berbagai langkah penguatan telah dikerjakan untuk mendapatkan hasil positif. Penguatan tersebut dilakukan terhadap likuiditas, permodalan, kualitas aset, bisnis, hingga langkah efisiensi. Hal itu diungkap Direktur Utama PT BTN, Pahala Nugraha Mansury.

"Di tengah tekanan akibat pandemi, kenaikan laba bersih Bank BTN menjadi bukti strategi yang kami lakukan berada pada jalur yang tepat. Hingga akhir tahun nanti, kami optimistis target laba bersih akan tercapai," kata Pahala dalam Paparan Kinerja Bank BTN Kuartal III/2020 di Jakarta pada Kamis, 22 Oktober 2020.

Baca Juga: Peringati Hari Santri Nasional, Ketua PWNU Jabar Singgung 4 Kriteria Pendidikan Nabi Ibrahim

Penopang laba bersih adalah efisiensi dan penurunan beban bunga. Hal ini ditunjukkan oleh laporan keuangan emiten bersandi saham BBTN. Adapun terkait beban bunga BTN, prosentase pada kuartal III 2020 ini turun 3,49% di angka Rp11,95 triliun.

Korporasi dalam pemangkasan dana mahal berpengaruh terhadap penurunan beban bunga tersebut. Hasil pemangkasan menurunkan Cost of Fund (CoF) atau biaya dana hingga 70 basis poin (bps) sejak akhir 2019.

BTN berhasil menekan angka Cost to Income Ratio (CIR) berkat strategi efisiensi yang dilakukannya. CIR BTN pada September 2019 adalah 57,13%, sedangkan CIR tersebut menunjukkan angka 55,72% (turun 141 bps) pada September 2020.

Baca Juga: Gelar Pertemuan Jajaran Kampus Polman, Ridwan Kamil Berharap Bisa Menyokong Segitiga Emas Rebana

BTN juga berhasil mencatat adanya kenaikan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK). Pada kuartal III 2019, angkanya adalah Rp230,35 triliun. Sedangkan di kuartal III 2020, prosentasenya meningkat 18,66% di angka 273,33 triliun.

Loan to Deposit Ratio (LDR) turun ke level 93,26% pada kuartal III 2020 berkat kenaikan DPK tersebut. Hal ini turut memperkuat Liquidity Coverage Ratio (LCR) di level 178,4%. Terdapat kenaikan dibanding kuartal III 2019 yang ada pada level 131,12%.

Peningkatan permodalan perseroan juga diraih BTN. Pada kuartal III di tahun lalu, angka Capital Adequacy Ratio (CAR) nya adalah pada 16,88%, kini naik menjadi 18,95% pada September 2020.

Baca Juga: Pilkada di Kala Pandemi? Simak Tips Berikut Agar Aman dalam Mengikutinya

"Peningkatan itu juga turut membuka ruang gerak yang lebih luas bagi Bank BTN untuk melakukan fungsi intermediasinya," tutur Pahala.

Penyaluran kredit dan pembiayaan pada kuartal III 2020 adalah sebesar Rp254,91 triliun. Penopang penyaluran kredit BBTN adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi. BBTN telah menyalurkan KPR Subsidi dengan total Rp116,32 triliun per kuartal III 2020. Terjadi kenaikan 4,19% dibanding tahun lalu.

Terkait KPR nonsubsidi, angkanya senilai Rp80,18 triliun. Total KPR yang telah disalurkan BBTN adalah Rp196,51 triliun. Kenaikannya dibanding tahun lalu adalah 1,39% atau Rp193,8 triliun.

Baca Juga: Rayakan Hari Jadi yang ke-40, Fiat Panda Hadirkan Pembaharuan Model yang Ciamik

Pada aspek kredit perumahan, total penyaluran kredit BTN adalah sebesar Rp231,34 triliun. Kredit non-perumahan yang disalurkan BTN adalah Rp23,57 triliun.

Posisi aset BBTN adalah Rp356,97 triliun. Dibanding tahun lalu, terdapat kenaikan sebesar 12,89% atau senilai dengan Rp316,21 triliun.

Bank BTN berhasil menjaga kualitas asetnya pada kuartal III 2020. BTN berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah (Non-performing Loan/NPL) net di level 2,26%. Sebagai perbandingan, levelnya di tahun lalu adalah 2,33%.

Dalam rangka meningkatkan kualitas aset, Bank BTN terus memupuk coverage ratio. Pada September tahun lalu, coverage rationya ada pada 52,67%. Adapun pada September 2020, coverage rationya berada di level 111,36%.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler