INDRAMAYUHITS – Pada tahun 1977 WS Rendra membuat puisi berjudul Sajak Sebatang Lisong saat ia berada di kampus ITB.
Rendra terus menerus resah melihat realitas sosial ekonomi masyarakat pada saat itu.
Di satu sisi kemsikinan masih menggurita, di sisi lain banyak cukong atau orang kaya yang mengangkang mengambil untung dari kemiskinan dan kebodohan rakyat.
Baca Juga: Tadarus Puisi: WS Rendra Memotret Transisi lewat Sajak Bulan Mei 1998 di Indonesia
Ia juga sepertinya melihat teman-teman sesame penyair atau pembuat puisi lebih asyik menorehkan tentang keindahan semu, perempuan, bunga-bunga dan lainnya.
Ia sepertinya kesal, realitas masyarakat tidak mendapat tempat di dalam karya-karya mereka.
Padahal, butuh suara pembelaan rakyat untuk bisa melawan penyebab ketimpangan, meski melalui syair-syair dan puisi-puisi.
Baca Juga: Tadarus Puisi: Menampar Orde Baru dengan Kecoa Pembangunan
Berikut ini puisi WS Rendra berjudul Sajak Sebatang Lisong yang disajikan untuk minirubrik Tadarus Puisi: