INDRAMAYUHITS – Di era Order Baru, WS Rendra adalah seniman yang getol menyuarakan “perlawanan” dari tulisan hingga panggung drama dan musik.
Melalui karya-karyanya, mulai dari puisi, cerpen, drama dan lainnya, ia selalu menyelipkan pesan gugatan atas mal-kekuasan yang dijalankan.
Masa transisi 1998 dari Orde Baru ke Reformasi, ia juga terus bersuara. Menyampaikan keresahan hatiny melihat kondisi.
Baca Juga: Tadarus Puisi: Peringatan dan Sajak Suara Wiji Thukul yang Dilenyapkan
Di antara puisi yang tercipta adalah Sajak Bulan Mei 1998 di Indonesia. Berikut isi puisinya:
Sajak Bulan Mei 1998 di Indonesia (WS Rendra)
Aku tulis sajak ini di bulan gelap raja-raja
Bangkai-bangkai tergeletak lengket di aspal jalan
Amarah merajalela tanpa alamat
Kelakuan muncul dari sampah kehidupan
Pikiran kusut membentur simpul-simpul sejarah
O, zaman edan!
O, malam kelam pikiran insan!
Koyak moyak sudah keteduhan tenda kepercayaan
Kitab undang-undang tergeletak di selokan
Kepastian hidup terhuyung-huyung dalam comberan
O, tatawarna fatamorgana kekuasaan!
O, sihir berkilauan dari mahkota raja-raja!
Dari sejak zaman Ibrahim dan Musa
Allah selalu mengingatkan
bahwa hukum harus lebih tinggi
dari ketinggian para politisi, raja-raja, dan tentara