INDRAMAYUHITS - Jika menengok sejarah, Kerajaan Cirebon di masa jayanya tergolong besar. Wilayah kekuasaannya terbentang dari batas barat Sungai Cisanggarung hingga ujung barat Banten.
Jakarta (Kalapa) adalah bagian dari kekuasaan di bawah kendali Sunan Gunung Jati. Dan, Cirebon adalah ibukota kerajaan pada masanya.
Hal itu terungkap dalam dalam naskah berjudul Sejarah Kerajaan Tradisional Cirebon yang ditulis Drs. M Sanggupri Bochari dan Wiwi Kuswiyah dan diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sejak tahun 2001.
Tulisan tersebut mengungkap evolusi kekuasaan (teritorial) Cirebon sejak pra Islam, Kerajaan Islam, masa pembagian kekuasaan yang memiliki garis nasab, hingga saat ini.
Sebelum berdirinya kekuasaan politik Islam di bawah kepemimpinan Sunan Gunung Jati, wilayah Cirebon dapat dikelompokkan atas dua daerah yakni daerah pesisir disebut dengan nama Cirebon Larang dan daerah pedalaman disebut juga dengan nama Cirebon Girang.
Ki Gendeng Jumajan Jati menjadi penguasa daerah di sepanjang pesisir pantai Cirebon (Cirebon Larang). Daerah pesisir ini meliputi daerah Singapura dan Pelabuhan Muarajati.
Baca Juga: Mengenal Putra-putri Sunan Gunungjati, Hanya 1 yang Menjadi Raja tapi di Luar Cirebon
Adapun daerah pedalaman yang terletak di kaki Gunung Ciremai atau disebut pula dengan nama Cirebon Girang, dikuasai oleh Ki Gendeng Kasmaya. Daerah ini meliputi
seluruh daerah Wanagari.
Baik Ki Gendeng Jumajan maupun Ki Gendeng Kasmaya, keduanya adalah saudara Prabu Anggalarang (Tohaan) di Galuh.