Habib Ahmad bin Ismail Arjawinangun, Ulama Paling Dicari Penjajah yang Selalu Berhasil Lolos dari Kejaran

- 4 Maret 2022, 09:58 WIB
Habib Ahmad sangat tidak disukai oleh penjajah. Penjajah selalu mencari alasan dan kesempatan untuk bisa menangkap beliau.
Habib Ahmad sangat tidak disukai oleh penjajah. Penjajah selalu mencari alasan dan kesempatan untuk bisa menangkap beliau. /jatman.or.id

INDRAMAYUHITS - Di dalam naskah-naskah sejarah, baik yang ditulis untuk kepentingan bahan ajar maupun bacaan masyarakat umum, sangat jarang sekali mengupas peran ulama dan habaib.

Padahal hampir di seluruh daerah, di masa penjajahan, peran mereka sangat vital. Di setiap daerah para ulama dan habaib memimpin perlawanan, karenanya mereka paling dicari penjajah.

Di wilayah Cirebon misalnya, ada nama Mbah Muqoyyyim yang tak disukai penjajah. Karenanya aktivitas pengajiannya sering pindah-pindah, karena sering diganggu dan dikejar penjajah.

Baca Juga: Kisah Kewalian Habib Toha Lewat Mimpi Orang Sholeh yang Bertemu Sunan Gunung Jati dalam Rapat Wali Qutub

Nama lainnya ada Ki Jatira, Ki Bagus Rangin dan Ki Bagus Serit yang memimpin pertempuran berdarah dalam perang besar yang disebut Perang Cirebon atau perang Kedongdong.

Selain nama-nama tersebut, ada Habib Ahmad bin Ismail bin Yahya. Ulama dan habib dari Arjawinangun ini juga paling dicari penjajah pada zamannya.

Beliau dibenci penjajah karena melakukan perlawanan. Sehingga, penjajah selalu mencari alasan dan kesempatan untuk bisa menangkap beliau.

Baca Juga: Ijazah Wiridan dan Doa dari Habib Luthfi agar Diperlancar Rezekinya oleh Allah, Yuk Amalkan!

Dikisahkan dalam tulisan Ahmad Yazid berjudul Habib Ahmad bin Ismail bin Yahya, Siapakah Beliau? yang merupakan hasil wawancara dengan Kiai Syukron Ma’mun dan dipublikasikan dalam laman resmi JATMAN, Habib Ahmad bin Ismail selalu berhasil lolos dari kejaran penjajah.

Tak sekali dua kali, beliau dihadang di sejumlah yang biasa dikunjungi Habib Ahmad, namun tak pernah bisa ditangkap.

Suatu ketika, saat berangkat salat Jumat di Masjid Sang Cipta Rasa Kasepuhan, beliau juga dihadang pasukan penjajah. Tapi tak pernah ketemu.

Baca Juga: 4 Resep Tirakat Orang Tua agar Anak Menjadi Soleh Menurut Habib Luthfi, Ada Wirid Ini Saat Mencuci Beras

Begitupun saat melakukan pencarian di masjid, tak tampak batang hidungnya, padahal sesungguhnya Habib Ahmad ada di dalam.

Cerita lain dikisahkan, suatu hari Habib Husein Alatas Pemalang bersama temannya sowan ke Habib Ahmad.

Saat waktu asar datang, Habib Husein matur ke Habib Ahmad. “Bib, saya pinjam sarung. Sama buat teman saya juga,” kata Habib Husen.

Baca Juga: Berikut Ini Adalah Tokoh Nasional Keturunan Sunan Gunung Jati, Nomor 3 dan 4 Tak Disangka

Habib Ahmad mengambil sarung, tapi cuma satu. Kepada teman Habib Husein, Habib Ahmad berkata. “Sampean jangan salat karena saya,”.

Mendengar itu tentu kaget, karena Habib Ahmad tahu bahwa ternyata sehari-hari teman Habib Husein itu memang tidak salat.

Saat iqomat, Habib Husein langsung mengambil air wudu. Namun ternyata saat hendak makmum, Habib Ahmad hampir selesai salatnya.

Baca Juga: Penggalan Sejarah Syekh Abdul Muhyi Pamijahan yang Tak Banyak Diketahui, Termasuk Tarekat yang Dianutnya

Habib Husein pun membatin. “Katanya wali, kok salatnya cepet sekali,”. Setelah salam, sambil melihat Habib Husein, Habib Ahmad berkata.“(Salatnya) balapan dengan setan, Bib,”.

Habib Husen pun kaget karena ternyata Habib Ahmad tahu apa yang ada di dalam hatinya atau yang menjadi keresahannya.

Dalam riwayat lain diceritakan, suatu ketika Maulana Habib Luthfi dan Habib Muhammad bin Syekh bin Yahya (Ayip Muh) Jagasatru sowan ke Kiai Bajuri Balongan.

Baca Juga: Syaikhona Kholil Bangkalan, Penentu Berdirinya NU Ternyata Adalah Ulama Besar Keturunan Cirebon

Dalam perjalanan, Habib Luthfi membatin. “Kalau sampai ke Kiai Bajuri, saya mau tanya siapa sulthanul awliya sekarang,”.

Sesampainya di rumah, Kiai Bajuri menyampaikan kepada Habib Luthfi. “Orang dekat, Yip (Bib). Saudara sendiri. Itu lho Habib Ahmad Arjawinangun, Habib Ahmad bin Ismail,” kata dia.

Dikatakan, Habib Ahmad ini sulthanul awliya, Ayah beliau (Habib Ismail) juga wali quthb. Kakek beliau (Habib Ahmad bin Syekh Kesambi) juga Quthbul Aqthab. ***

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: jatman.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah