PR INDRAMAYU – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melakukan penelitian mengenai asal muasal munculnya Covid-19 yang sudah menyebabkan pandemi.
Dalam penelitiannya tersebut, WHO melaporkan jika pihaknya tidak menemukan jika Covid-19 bermula dari negeri China.
Karena masih belum ditemukannya asal-usul Covid-19 di China, akhirnya China mendorong WHO untuk melakukan penelitian serupa di negara lain.
Baca Juga: Aa Gym Resmi Cabut Gugatan Cerai ke Teh Ninih, Begini Tanggapan Sang Adik Ipar
Dukungan tersebut didapat langsung dari Kementerian Luar Negeri China (MFA) untuk mendukung temuan asal muasal berkembangnya virus corona.
“Penelitian tentang asal-usul Covid-19 merupakan misi global yang harus dilakukan di banyak negara dan wilayah,” ujar pihak MFA, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Antara.
Penelitian yang dilakukan oleh WHO dijalankan selama nyaris satu bulan, mulai dari 14 Januari hingga 10 Februari 2021 di Wuhan, China.
Baca Juga: Lirik Lagu Bambi Milik Baekhyun EXO dari Mini Album ke-3
Adapun lokasi penelitian difokuskan pada satu tempat yang diindikasi menjadi tempat pertama munculnya virus corona.
Yakni di Ibu Kota Provinsi Hubei yang menjadi tempat pertama kali penyebaran Covid-19 bermula.
Selama proses penelitian berlangsung, WHO telah menentukan prioritas mengenai hal apa saja yang akan diteliti.
Lewat hasil penelitian tersebut, WHO mengabaikan adanya dugaan kebocoran virus corona di laboratorium.
Hingga merekomendasikan penelitian berikutnya mengenai penularan virus antara hewan dan manusia serta penularan melalui makanan beku.
Adanya penelitian mengenai penularan pada makanan beku dilakukan karena kasus pertama Covid-19 ditemukan di pasar hewan di Distrik Huanan, Wuhan.
Baca Juga: Sah! Kemenkumham Tolak Partai Demokrat KLB Deli Serdang Pimpinan Moeldoko
Atas hasil dan kerja keras yang dilakukan oleh pihak WHO, MFA mengucapkan terimakasih dan menyampaikan apresiasi mereka.
Sebab WHO bersama tim peneliti China telah melakukan penelitian secara profesional berdasarkan fakta dan ilmu pengetahuan yang ada.
Lebih lanjut, MFA berpendapat jika mempolitisi hadirnya virus corona justru akan berdampak pada kerjasama antar negara.
Lalu juga bisa melemahkan anti-epidemi secara global dan menyebabkan lebih banyak jatuhnya korban karena Covid-19.
Hal itu jelas bertentangan dengan visi dan misi MFA yakni bersatu untuk melawan pandemi karena Covid-19.***