Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Anti Hoax ANTARA, klaim tersebut adalah hoaks. Ratingnya ialah salah atau disinformasi.
Berdasarkan penelusuran, laman Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) menyatakan vaksin memang berasa ldari virus inaktif atau mati.
Baca Juga: Covid-19 Belum Usai, Kini Muncul Virus Baru yang Lebih Mematikan di Tiongkok
Material genetik dari virus tersebut telah dihancurkan dengan kimiawi, panas, atau radiasi sehingga virus tersebut tidak bisa menginfeksi sel atau mereplikasi diri.
Virus inaktif dinilai lebih aman dan stabil daripada virus yang dilemahkan.
Virus inaktif pun bisa memicu munculnya respons kekebalan pada tubuh.
Baca Juga: [BESOK BANGET] Undang Budayawan Indramayu, Ika Darma Ayu UIN Gelar Webinar Intelektual
Penelitian tentang virus inaktif telah dimulai oleh Tiongkok.
Hal ini diungkap Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CCDC) yakni Gao Fu.
Cara mengembangakn vaksin inaktif adalah dengan membunuh partikel virus agar bisa memunculkan sistem kekebalan tubuh tanpa adanya respons serius.