PR INDRAMAYU - Beredar unggahan foto di media sosial terkait vaksin Covid-19.
Dalam postingan yang dibagikan akun Facebook dengan nama Prof Yuwono, disebutkan bahwa seorang dokter di Palembang meninggal dunia.
Hal itu diklaim terjadi setelah sang dokter menerima suntikan vaksin.
Unggahan ini pun kini telah dibagikan lebih dari 1.000 kali dan mendapat reaksi sebanyak 1.000 komentar.
Lantas, benarkah informasi tersebut?
Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Turn Back Hoax, setelah dilakukan pengecekan fakta, klaim itu ternyata merupakan hoaks.
Kasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Palembang, Yudhi Setiawan mengungkapkan bahwa memang benar ada dokter berinisial JF yang meninggal dunia.
Namun, lanjut Yudhi, meninggalnya JF bukanlah akibat dari suntikan vaksin.
“Berdasarkan pemeriksaan dokter forensik, yang bersangkutan meninggal karena kekurangan oksigen. Tidak ada hubungannya dengan vaksin yang diberikan," terang dia.
Baca Juga: Cek Fakta: Gempa Besar Diklaim Bakal Guncang Wilayah Jawa Barat, Begini Keterangan dari BMKG
Melalui hasil visum yang dilakukan, menunjukan bahwa JF meninggal dunia karena kekurangan oksigen akibat serangan jantung.
Meskipun JF sempat menerima suntikkan vaksin pada 21 Januari 2021, namun Yudhi memastikan bahwa JF masih dalam keadaan sehat setelah disuntik. JF tidak menunjukkan gejala apapun yang biasa timbul akibat suntikkan vaksin.
Yudhi juga menjelaskan, bila terjadi suatu reaksi pada tubuh seseorang yang menjalani vaksinasi, pasti hal tersebut akan cepat diketahui.
Sebab reaksi yang timbul bisa terjadi dalam beberapa menit setelah vaksinasi dilakukan.
Itulah mengapa, salah satu prosedur vaksinasi yang wajib dilakukan adalah setiap orang yang baru saja menjalani suntik vaksin, harus menunggu selama 30 menit di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) sebelum akhirnya diperbolehkan pulang.
“Sehingga bisa diketahui apakah ada reaksi yang terjadi atau tidak. Itu SOP yang sudah diterapkan dalam proses vaksinasi,” ujarnya.
Baca Juga: BWF Kembali Soroti Ginting dan Vittinghus Gegara Indomie!
Dengan adanya fakta-fakta di atas, maka dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyatakan bahwa dokter di Palembang meninggal karena disuntik vaksin adalah hoaks.
Konten tersebut masuk dalam kategori misleading content atau konten menyesatkan.***