PR INDRAMAYU – Beredar kabar di media sosial Facebook tentang vaksin Sinovac. Disebutkan dalam narasinya bahwa vaksin itu diklaim mengandung sel kera hijau afrika.
“Vero Cell = Sel Vero, Sel Ginjal Monyet Hijau Afrika”
Informasi dari akun Facebook Andini Octavia Pertiwi itu turut mencantumkan tangkapan layar definisi sel vero dari laman Wikipedia.
Baca Juga: Gelar Sidang Praperadilan, Agenda Pembuktian Pihak Kepolisian dengan Pengacara Habib Rizieq Shihab
Kabar itu diunggah pada Minggu, 29 November 2020 lalu. Benarkah kabar tersebut?
Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari laman Turn Back Hoax, informasi tersebut adalah hoaks, kategorinya ialah misleading content atau konten yang menyesatkan.
Pemeriksaan fakta atas kabar itu dilakukan oleh Khairunnisa Andini dari Universitas Diponegoro (Undip).
Baca Juga: Capai Triliunan Rupiah, Segini Nominal 3 Bantuan Sosial 2021 yang Diluncurkan Pemerintah
Berdasarkan penelusuran, sel kera hijau Afrika atau sel vero ternyata bukan merupakan kandungan vaksin Sinovac.
Sel itu digunakan untuk menguji efektivitas vaksin terhadap virus corona.
Caranya adalah menyuntikkan virus SARS-Cov-2 ke dalam paru-paru kera hijau Afrika sebagai objek penelitian.
Baca Juga: Cuitkan Turut Berduka Cita, Yusril Ihza Mahendra: Telah Berpulang ke Rahmatullah
Penyuntikkan itu dinilai paling efektif karena virus itu menyerang pernapasan.
Virus itu lalu berkembang di sel vero tersebut. Vaksin lalu bekerja melawan virus di dalamnya.
Kabar ini juga dibantah Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Dr. Zubairi Djoerban.
Baca Juga: Alhamdulillah! Pemerintah Kirim 700 Ribu Vaksin Covid-19 ke Seluruh Indonesia
Dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, @Profesor Zubairi, ia menyatakan bahwa klaim kandungan vaksin Sinovac itu adalah hoaks.
Berdasarkan pemaparan di atas, kabar yang menyatakan bahwa vaksin Sinovac mengandung sel kera hijau Afrika adalah hoaks.
Kategorinya adalah misleading content atau konten yang menyesatkan.***