Geger Tarumanagara! Kemolekan Tubuh Indah Permaisuri Bikin Pembunuh Lupa Tugas Menikam Maharaja Wisnuwarman

- 11 Juni 2022, 18:30 WIB
Ilustrasi Kerajaan Tarumanegara.
Ilustrasi Kerajaan Tarumanegara. /Pixabay/33422763/

INDRAMAYUHITS - Kecantikan dan kemolekan tubuh permaisurinya pernah menyelamatkan Maharaja Wisnuwarman dari percobaan pembunuhan oleh orang tidak dikenal yang berhasil menerobos ke kamar tidur raja besar dari Kerajaan Tarumanagara itu.

Pembunuh bayaran itu sempat memasuki kamar tidur Maharaja Wisnuwarman yang sedang terlelap bersama permaisurinya, Suklawarmandewi. Pembunuh bayaran sempat mengacungkan badik dan tinggal menikamkannya ke tubuh Sang Maharaja.

Namun begitu melihat kecantikan dan kemolekan tubuh permaisuri, pembunuh itu kontan tersihir. Permaisuri Suklawarmandewi yang tidur di sebelah Sang Maharaja, seketika membuat badan sang pembunuh menggigil hingga badiknya terjatuh.

Baca Juga: INDONESIA MASTER 2022: Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Kalahkan Ganda Putri Malaysia, Siapa Lawan di Final?

Keesokan harinya si pembunuh yang sudah ditangkap, dihadapkan pada Sang Maharaja Wisnuwarman, putra Sri Maharaja Purnawarman.

Maharaja Wisnuwarman adalah raja yang selalu memiliki rasa belas kasihan kepada sesamanya. Sang Wisnuwarman duduk di tengah-tengah paseban, beberapa orang raja tetangga, Sang Adhyaksa, Sang Brahmana, Sang Tanda, Sang Juru, semuanya berkumpul menghadap kepada Sang Maharaja, kejadian ini terjadi pada tahun 437 Masehi.

Kemudian berkatalah maharaja kepada sang pembunuh, “Apa sebabnya kamu hendak membunuhku, dan siapa yang menyuruhmu?”

Sang pembunuh tidak kuasa berkata, dia hanyalah dapat menangisi perbuatannya. Bercucuran air matanya.

Maharaja Wisnuwarman kembali berkata, “Tenangkanlah hatimu, aku mau berkata kepadamu. Perbuatanmu sangatlah hina sekali seperti binatang buas, lebih hina dari perompak yang bengis.”

”Jika kamu mengatakan nama orang yang menyuruhmu, aku berjanji membebaskanmu dan kamu akan diberi anugrah olehku.”

“Betapa senang hatiku, jika perkataanku dituruti olehmu, tetapi jika membantah dan mencoba membohongiku, kamu akan dihukum mati.”

Baca Juga: Demi Persija Juara, Thomas Doll Ubah Total Gaya Permainan Lama yang Tak Sesuai Filosofinya

Mendengar perkataan Sri Maharaja, pembunuh tak dikenal itu kemudian berterus-terang bahwa yang menyuruhnya adalah Mandalamantri, Sang Cakrawarman, sanak keluarga Sang Wisnuwarman Raja Tarumanagara. Adapun Sang Cakrawarman adalah adik Sang Purnawarman.

Terkejutlah semua yang hadir di paseban, terutama Maharaja Wisnuwarman yang merupakan keponakan dari Cakrawarman.

Maharaja Wisnuwarman terus memeriksa orang tak dikenal itu untuk menceritakan lebih banyak tentang Cakrawarman.

Memang sejak kakaknya Sri Maharaja Purnawarman meninggal, Sang Cakrawarman ingin menjadi raja di Tarumanagara.

Terlihat sudah mempersiapkan diri, Cakrawarman memiliki banyak sekali pengikut, di antaranya beberapa panglima di wilayah kerajaan dan beberapa orang bala tentara yang tidak menyukai Sang Wisnuwarman, tetapi mereka tak berani menyerang karena Maharaja Wisnuwarman senantiasa dijaga oleh para pengawal yang jumlahnya tak berbilang.

Seperti yang telah terjadi beberapa bulan sebelum kejadian percobaan pembunuhan di kamar Maharaja, Cakrawarman pun pernah menyuruh orang untuk membunuh Wisnuwarman ketika sedang berburu tetapi berhasil ditangkap, kemudian si perusuh berusaha melarikan diri dan bersembunyi, walau pun demikian ia diikuti oleh pasukan pengawal raja. Akhirnya mereka yang bermaksud membunuh Sri Maharaja banyaknya empat orang ditangkap kemudian mereka dijatuhi hukuman mati digantung.

Pengikut Sang Cakrawarman yaitu kedua panglima Tarumanagara, ialah Sang Dhewaraja namanya. Kemudian kepala pasukan pengawal, ialah Sang Hastabahu namanya. Ada lagi tokoh panglima angkatan laut ialah Sang Kudasindu namanya, kemudian sang juru istana ialah Sang Bayutala namanya, dan banyak lagi pengikutnya, berasal dari kelompok balatentara Tarumanagara.

Baca Juga: Dilego Persib Rp2,6 Miliar, Berikut Profil Lengkap Bek Kiri Kidal asal Filipina Daisuke Sato

Mendengar uraian orang tak dikenal itu, Sang MaharajaWisnuwarman semakin kaget. Begitu pula semua pembesar kerajaan dan semua yang berkumpul di paseban.

Mengetahui kejadian di paseban Sang Cakrawarman bersama banyak pengikutnya melarikan diri masuk ke hutan, seperti ayam hutan.

Selanjutnya ingin pergi ke arah timur sampai ditepi Sungai Taruma. Cakrawarman bersama semua pengikutnya menyamar di kerajaan Cupu, yang wilayahnya ada di Sungai Cupunagara.

Adapun raja Cupu ialah Sang Satyaguna, tidak menginginkan persahabatan dengan Cakrawarman. Bahkan Cakrawarman diusir dari wilayah Cupunagara.

Kerajaan Cupunagara berada dibawah kekuasaan Maharaja Tarumanegara.

Sang Cakrawarman terkejut dirinya disuruh segera pergi, tidak boleh menetap di wilayah Kerajaan Cupu. Meskipun sementara itu sudah berjanji serta bersahabat antara Sang Cakrawarman dengan Sang Raja Cupu, dengan harapan mendapat perlindungan.

Selanjutnya Sang Cakrawarman dengan seluruh pengikutnya pergi ke arah timur terlunta-lunta, mengembara di hutan dan gunung, semuanya sudah dijelajahi. Kemudian tersesat ada di tengah hutan lebat. Mereka sementara menetap di situ.

Baca Juga: Diduga Karena Terlalu Jago, Akun Pro Player PUBG SuperNayr Di-banned, Dilaporkan atas Tuduhan Pakai Cheat

Setelah kaburnya Cakrawarman Maharaja Wisnuwarman memerintahkan raja-raja bawahannya yang ada di seluruh bumi Jawa Barat untuk membinasakan Cakrawarman beserta semua pengikutnya.

Dengan berbagai upaya semua raja-raja di bumi Jawa Barat masing-masing mencari jejak Cakrawarman dan semua pengikutnya.

Tidak lama antaranya, Raja Indraprahasta mengetahui jejak Cakrawarman yang sedang bersembunyi di hutan wilayah selatan Kerajaan Indraprahasta.

Oleh karena itu Raja Indraprahasta memerintahkan balatentaranya untuk menyerbu musuh. Semua balatentara Kerajaan Indraprahasta berpakaian perang dan menggenggam berbagai senjata, mereka ada yang menunggang kuda, gajah, kereta dan banyak juga pasukan pedati, jumlah pasukan yang cukup banyak.

Di sisi yang lain Cakrawarman memang dalam posisi yang terjepit, dengan kekuatan yang dimilikinya, balatentara yang direkrut dari desa-desa, oleh karena itu tidak takut terhadap ancaman Kerajaan Indraprahasta.

Derap pasukan Kerajaan Indraprhasta pergi ke selatan diiringi pembawa perlengkapan, dengan semua perbendaharaan nasi dengan lauk-pauknya, air minum, barang-barang, serta panji-panji Kerajaan Indraprahasta bergambar singa berkibar sepanjang jalan,

Pasukan utama dipimpin oleh Panglima Ragabelawa yang menunggangi gajah Sang Dungkul. Sedangkan panglima pasukan pedati dipimpin Panglima Bonggolbhumi, ia adalah pemimpin masyarakat Desa Sindang-jero.

Baca Juga: Diduga Karena Terlalu Jago, Akun Pro Player PUBG SuperNayr Di-banned, Dilaporkan atas Tuduhan Pakai Cheat

Singkat cerita sampailah Pasukan Kerajaan Indraprahasta di hutan tempat persembunyian Cakrawarman.

Setelah berkemah selama satu malam, tepat ketika matahari sudah tampak di sebelah timur, semua panglima balatentara berunding, untuk menentukan penyerangan menggempur demi menghancurkan dan membinasakan musuh.

Tidak menunggu lama berangkatlah pasukan besar serempak menuju dan menyerang Cakrawarman beserta anak buahnya.

Panglima Perang Sang Ragabelawa, menyerang bagaikan celeng mendesak maju. Pasukan lainnya dipimpin oleh panglima Sang Dewaraja, Sang Kudasindhu, Sang Hastabahu dan Sang Bayutala, menyambut musuh yang datang menyerangnya.

Perang campuh pun pecah, ribuan nyawa menjadi korban. Hutan persembunyian Cakrawarman terbakar akibat panah api pasukan Indraprahasta.

Balatentara Cakrawarman terbakar dan tercerai-berai, hutan yang dijadikan medan perang telah berubah menjadi lautan darah dan mayat.

Akhirnya pasukan dari Kerajaan Indraprahasta memperoleh Kemenangan dalam peperangan.

Baca Juga: Profil dan Kebiasaan Unik Jin BTS, Banyak yang Belum Tahu Saat Lapar Ternyata Ada Anggota Tubuh yang Bergerak

Sang Cakrawarman dan semua panglima balatentaranya tewas dalam peperangan.***

Editor: Wardoyo Kartorejo

Sumber: Pustaka Pararatwan i Bhumi Jawadwipa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x