Soal Vaksinasi Covid-19 Saat Berpuasa, Berikut Ini Penjelasan Para Ahli

- 9 April 2021, 20:15 WIB
Ilustrasi vaksinasi. Berikut ini simak penjelasan terkait dengan keamanan menapatkan suntikan vaksin saat melakukan puasa.*
Ilustrasi vaksinasi. Berikut ini simak penjelasan terkait dengan keamanan menapatkan suntikan vaksin saat melakukan puasa.* /pexels.com/Gustavo Fring

PR INDRAMAYU - Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Yoga Aditama meminta kepada masyarakat untuk tidak ragu jika mendapatkan vaksin Covid-19 sambil menjalankan ibadah puasa.

Terutama keraguan soal keamanan sampai efek samping saat menerima vaksin Covid-19.

Kalaupun ada keluhan setelah mendapat vaksin hanya sebatas pegal, kemerahan, bengkak pada titik lokasi bekas suntikan.

Baca Juga: Berikut 5 Tips untuk Tetap Berpikir Positif dalam Situasi Negatif, Salah Satunya Harus Lebih Banyak Bersyukur

Jika mengalami kondisi ini, ia menyarankan untuk langsung melaporkannya ke petugas kesehatan setempat.

Dikutip PikiranRakyat-Majalengka.com dari Antara, menurut Yoga, mendapatkan vaksin saat menjalankan ibadah puasa adalah aman.

Menurutnya, tingkat kemananan mendapat vaksin dibulan Ramadhan maupun di bulan biasa sama saja.

Baca Juga: Jelang Ramadhan 2021, Baca Surat Al-Ma’un Lengkap dengan Latin dan Terjemahan

"Vaksin dalam puasa Ramadhan tentu aman saja, sama seperti vaksinasi di bulan biasa," sebutnya dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Antara.

Sedangkan menurut Kepala Laboratorium di Fakeeh University Hospital Dubai, Dr. Palat Menon mendapat vaksin saat seseorang dalam kebiasaan puasa akan mendapat respon imun yang baik.

Hal itu lantaran respon imun dua kali lebih efektif bekerja pada orang berpuasa.

Baca Juga: Efek Embargo, Jadwal Kedatangan 100 Juta Vaksin AstraZeneca ke Indonesia Ditunda Hingga Mei 2021

"Saya akan menyarankan orang untuk melakukan vaksin Covid-19 saat mereka berpuasa," ujarnya.

"Pertama, mereka tidak boleh melewatkan kesempatan untuk divaksin karena takut akan beberapa efek samping. Kedua, respon imun dikatakan dua kali lebih efektif saat orang berpuasa," katanya menambahkan.

Lebih jelasnya ia mengatakan bahwa ketika orang tengah menjalankan puasa selama 12 jam, makrofag dalam sistem kekebalan tubuh akan bekerja lebih cepat.

Baca Juga: Kylian Mbappe Berencana Tidak Akan Bertahan di PSG, Real Madrid Jadi Pelabuhan Berikutnya

Makrofag dalam sistem kekebalan akan membersihkan semua puing atau sel yang sakit atau mati dan juga racun.

Kondisi ini kata Palat berlaku saat orang menjalankan puasa karena medis atau karena perintah agama.

"Proses ini disebut autophagy dan selama periode ini sistem imun menjadi sensitif dan efektif," jelasnya.

Baca Juga: Jelang Ramadhan 2021, Pemkot Tangerang Perbolehkan Buka Puasa Bersama

"Puasa intermiten diketahui efektif untuk diabetes, tuberkolosis, dan pengelolaan gangguan metabolisme lainnya. Jadi vaksinasi selama periode puasa baik-baik saja," ucapnya.

Namun ia juga menyarankan bagi seseorang yang takut menderita efek samping dapat melakukan vaksinasi beberapa jam sebelum berbuka puasa dan istirahat untuk mendapat energi kembali.

Selain itu, vaksinasi seseorang juga bisa memilih waktu di pagi hari setelah melaksanakan sahur. ***

 

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah