Apakah Rempah-rempah Dapat Kedaluwarsa? Ketahui Umur Simpan dan Kapan Harus Membuangnya

6 April 2021, 17:50 WIB
Rempah-rempah ternyata memiliki umur simpan yang beragam, rempah biji akan tahan lama namun untuk rempah bubuk lebih pendek.* /Pixabay.com/mattyphotographyy

PR INDRAMAYU – Kebanyakan orang ambigu terhadap masa kedaluwarsa rempah-rempah atau bumbu dapur yang digunakan untuk memasak.

Rempah-rempah merupakan bahan makanan yang sering digunakan untuk masakan rumahan oleh masyarakat Indonesia.

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com melalui Healthline, Food and Drug Administration (FDA) mendefinisikan rempah-rempah sebagai zat nabati aromatik, dalam bentuk utuh, pecah, atau digiling.

Baca Juga: Sudah Bayar Utang Puasa? Simak 7 Amalan yang Bisa Dilakukan Sebelum Ramadhan 2021

Fungsi rempah-rempah pada makanan adalah sebagai penyedap rasa dan nutrisi pada makanan.

Dalam dunia kuliner, rempah-rempah adalah bumbu yang dibuat dari akar, kulit kayu, atau batang tanaman yang dikeringkan, sedangkan herbal adalah daun kering atau segar dari tanaman.

Namun apakah rempah dan bumbu dapur bisa kedaluwarsa?

Baca Juga: Marvel Studios Rilis Trailer Serial Loki, Memperlihatkan Konsep Multiverse

Umur Simpan Herbal

Ketika hendak menentukan umur simpan herbal dan rempah-rempah kering, variabel yang harus diperhatikan adalah jenis, pemrosesan dan penyimpanannya.

Misalnya, rempah-rempah kering cenderung bertahan lebih lama dari tumbuh-tumbuhan kering, dan lebih utuh.

Baca Juga: Indonesia Akan Terapkan Sistem Bayar Tol Tanpa Harus Berhenti, Berikut Tahapan Penggunaannya

Herbal kering biasanya bertahan 1 hingga 3 tahun, seperti kemangi, oregano, daun salam, ketumbar, daun mint, peterseli, rosemary, dan sage.

Rempah-rempah yang dihaluskan atau dijadikan bubuk biasanya memiliki umur simpan hingga 2 sampai 3 tahun.

Contohnya seperti jahe bubuk, bubuk bawang putih, kayu manis bubuk, bubuk cabai, kunyit bubuk, paprika bubuk, dan kapulaga.

Baca Juga: Terlambat Tangani Longsor, Bupati Garut Minta Maaf dan Siapkan Anggaran untuk Para Korban

Rempah-rempah utuh atau yang tidak digiling memiliki umur simpan yang paling lama, karena hanya sedikit area permukaannya yang terpapar udara, cahaya, dan kelembapan.

Jika disimpan dengan benar, rempah utuh bisa bertahan hingga 4 tahun.

Contohnya seperti, merica utuh, ketumbar, biji-biji mustar, biji jintan, buah pala, cengkeh, batang kayu manis, cabai kering, dan serai.

Baca Juga: Terapkan SPBE, Indramayu Berhasil Duduki Posisi 5 Besar di Indonesia

Bahan dapur seperti garam tidak termasuk dalam aturan tersebut.

Garam dapat digunakan tanpa batas waktu terlepas dari ukuran dan bentuknya tanpa merusak atau menghilangkan rasanya.

Cara Mengetahui Bumbu yang SudahTidak Layak Pakai

Baca Juga: Ini Momen Program Dokmaru Nina Agustina-Lucky Hakim Selamatkan Pasien hingga Buatkan SKTM

Rempah-rempah yang dikatakan sudah busuk atau tidak layak pakai ialah rempah-rempah yang telah kehilangan sebagian rasa, potensi dan warnanya.

Dalam pengertian tradisional, rempah kering tidak benar-benar kedaluwarsa atau membusuk.

Secara umum, masih aman untuk mengonsumsi herbal dan rempah-rempah kering yang sudah melewati masa kedaluwarsanya, meskipun rasanya tidak akan seenak rempah segar.

Baca Juga: Jokowi Sampaikan 5 Poin Penting Terkait Penanganan Bencana di NTT dan NTB, Salah Satunya Bantuan Pangan

Jika kamu tidak yakin sudah berapa lama telah menyimpan atau mengonsumsi rempah-rempah tersebut, kamu dapat mengetahui bumbu itu layak pakai atau tidak dengan memeriksa aroma dan rasanya.

Hancurkan atau gosokkanlah sedikit rempah tersebut ke telapak tangan kamu, jika aromanya kurang enak dan rasanya tidak enak, mungkin kamu harus segera menggantinya.

Bumbu kering yang kedaluwarsa kemungkinan tidak akan membuat kamu sakit, namun seiring waktu rempah-rempah tersebut akan kehilangan aroma dan potensi rasanya.

Baca Juga: Jeffry Reksa Minta Restu Nikahi Putri Delina, Sule: Setuju Tidak Setuju

Simpanlah rempah-rempah dan bumbu kamu jauh dari panas, cahaya, udara dan kelembapan untuk memaksimalkan umur simpannya.***

 

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler