Fasilitas GSP AS untuk Indonesia Diperpanjang, Menlu Retno: Manfaatkan untuk Perkuat Perdagangan

- 2 November 2020, 11:40 WIB
Menlu Retno Marsudi: Indonesia telah dikabarkan akan menjadi pangkalan militer negara asing antara lain Tiongkok atau AS, tanggapi hal ini Menlu angkat bicara.
Menlu Retno Marsudi: Indonesia telah dikabarkan akan menjadi pangkalan militer negara asing antara lain Tiongkok atau AS, tanggapi hal ini Menlu angkat bicara. /Antara/

PR INDRAMAYU – Perpanjangan pemberian fasilitas GSP (Generalized System of Preferences) resmi diberikan Pemerintah Amerika Serikat (AS) kepada Indonesia. Keputusan itu dikeluarkan AS melalui United States Trade Representative (USTR).

Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno Marsudi, menyatakan bahwa hal tersebut merupakan hasil dari diplomasi oleh pemerintah RI dalam beberapa waktu terakhir.

"Pemberian fasilitas GSP merupakan salah satu wujud konkret kemitraan strategis antara kedua negara yang tidak hanya membawa manfaat positif bagi Indonesia, melainkan juga bisnis di AS.

Baca Juga: Kronologi Bentrokan Ormas di Sukabumi Hingga 4 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

“Keputusan ini diambil setelah USTR melakukan review terhadap fasilitas GSP untuk Indonesia selama kurang lebih 2.5 tahun sejak Maret 2018," tutur Menlu Retno di Jakarta pada Minggu, 1 November 2020.

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari laman resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), kominfo.go.id, fasilitas tersebut perlu disambut baik.

Retno menyatakan harapannya bahwa semoga itu bisa dimanfaatkan untuk memperkuat perdagangan RI dan AS.

Baca Juga: Siswa Bunuh Diri Akibat Banyak Tugas saat PJJ, KPAI Desak Kemendikbud Evaluasi Pembelajaran Daring

Negeri Paman Sam itu merupakan negara tujuan ekspor non migas terbesar kedua RI. Nomor satunya adalah Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Total nilai perdagangan dua arah tersebut pada 2019 silam mencapai 27 miliar dolar AS.

Halaman:

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah