Menteri Kominfo Bahas Digitalisasi Aksara Jawa hingga Berikan Infrastruktur Telekomunikasi

- 16 Oktober 2020, 16:05 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate di pastikan isu pemblokiran media sosial adalah hoax. kominfo
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate di pastikan isu pemblokiran media sosial adalah hoax. kominfo /

PR INDRAMAYU - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate melakukan kunjungan kerja ke Provinsi DI Yogyakarta, Jumat 16 Oktober 2020.

Dalam kunjungan itu, Menteri Kominfo akan membahas Digitalisasi Aksara Jawa bersama Sri Sultan Hamengkubuono X.

Dalam agenda selama sehari penuh, Menteri Johnny juga dijadwalkan untuk membahas Pengembangan Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) Yogyakarta. 

Baca Juga: Peluncuran Vaksin Covid-19 di Indonesia, Berikut 6 Sasaran Penerima yang Diprioritaskan

Selain itu dijadwalkan untuk meninjau lahan pengembangan STMM “MMTC” Yogyakarta. Sri Sultan Hamengkubuwono X menjadi Ketua Dewan Penyantun penyelenggaraan sekolah tinggi berada di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo.

Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com dari kominfo.go.id mengenai bantuan dalam masalah Akses Internet, Menteri Kominfo dijadwalkan meninjau Desa Pagerharjo, Kec. Samigaluh, Kab. Kulon Progo. Desa Pagerharjo merupakan binaan Dinas UKM Yogyakarta potensi wisata, budaya, UMKM dan Prima. 

Kunjungan kali ini salah satunya ditujukan untuk memberikan dukungan infrastruktur telekomunikasi di wilayah pariwisata.

Baca Juga: Gelar Program Pendidikan Militer, Swedia Rekrut Tentara Wanita

Di desa yang memiliki sumber daya alam unggulan jahe merah dan kopi itu, Menteri Johnny memberikan bantuan akses internet untuk Kantor Desa Pagerharjo, Sekolah Pangudi Luhur dan Pesantren Al Falah Kalibawang.

Dalam kunjungan di Yogyakarta, Menteri Kominfo didampingi oleh Ketua Badan Litbang SDM Basuki Yusuf Iskandar, Direktur Jenderal Apiikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan,

Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Anang Latief, Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Hukum Henri Subiakto dan Staf Khusus Bidang Digital dan SDM, Dedy Permadi.

Baca Juga: Wow! Intip Spesifikasi Keluaran Terbaru Mobil Renault Triber AMT

Sebelumnya, mengenai akses internet di beberapa daerah, Johnny G. Plate sempat menyampaikan komitmen pemerintah dalam melakukan akselerasi penyediaan akses internet untuk fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) di seluruh Indonesia, terutama di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).

“Hal ini merupakan prioritas yang perlu dilakukan untuk percepatan penanganan Covid-19, khususnya dalam tiga agenda utama,” ujarnya dalam Konferensi Pers Akselerasi Penyediaan Akses Internet di Puskesmas dan Rumah Sakit di Indonesia dalam Rangka Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, di Media Center KCPEN Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Rabu 14 Oktober 2020.

Baca Juga: Siang Ini Buruh Bogor Tetap Berdemo Meski Bupati Ade Sudah Usul Perpu ke Presiden

Menurut Menteri Kominfo tiga agenda tersebut meliputi optimalisasi telekomunikasi antar dan intra fasyankes, peningkatan kualitas arus data fasyankes, serta pemanfaatan aplikasi kesehatan berbasis digital khususnya di daerah-daerah 3T.

“Layanan akses internet ini akan mencakup rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang belum memiliki akses internet, atau yang sudah tersedia tetapi fasilitasnya atau layanannya belum memadai,” ujarnya.

Mengacu pada data Kementerian Kesehatan, Menteri Johnny mengatakan bahwa hingga 31 Desember 2019 masih terdapat 2.877 rumah sakit dan 10.134 puskesmas di Indonesia dengan total keseluruhan 13.011 fasyankes.

Baca Juga: Obati Ketombe Kronis dengan 5 Bahan Alami Ini, Dijamin Hilang Seketika

Menteri Kominfo menjelaskan, BLU (Badan Layanan Umum) BAKTI Kominfo telah mengidentifikasi diantara 13.011 fasyankes tersebut, masih terdapat 3.126 fasyankes yang membutuhkan optimalisasi layanan internet.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah