Hal sama disampaikan salah satu pendiri perusahaan intelijen kejahatan siber Israel Hudson Rock, Alon Gal.
Alon Gal menyatakan data kumpulan nomor telepon itu diduga telah beredar di kalangan peretas sejak Januari 2021 lalu.
Baca Juga: 1.375.877 Orang Sembuh, Inilah Data Terbaru Covid-19 di Indonesia Senin 5 April 2021 Pagi
Alon Gal mengaku telah melakukan verifikasi terhadap keaslian data tersebut dengan membandingkannya dengan nomor telepon orang yang dikenalnya.
Kabarnya data tersebut tidak hanya berisi nomor telepon, tetapi juga ID Facebook, nama lengkap, lokasi, tanggal lahir, dan alamat surat elektronik (surel).
Pihak Facebook menyatakan data itu adalah data yang sangat lama dan masalah tersebut telah diperbaiki sejak Agustus 2019 silam.
Baca Juga: Prakiraan Hujan Indonesia 5-7 April 2021: Jabar, Jateng, Jatim, Berpotensi Hujan Sedang
“Ini adalah data lama yang sebelumnya telah dilaporkan pada 2019,” demikian pernyataan Facebook dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari laman AP News.
“Kami telah memperbaiki masalah ini pada Agustus 2019,” demikian pernyataan Facebook.
Peneliti keamanan Ukraina pada Desember 2019 lalu menemukan data nama, nomor telepon, dan ID dari total 267 juta pengguna Facebook.