2,2 Juta Iklan Ditolak Facebook Terkait Pemungutan Suara Pilpres Amerika Serikat

19 Oktober 2020, 12:56 WIB
Ilustrasi Facebook /WARTA PONTIANAK/

 

PR INDRAMAYU – Wakil Presiden Facebook, Nick Clegg mengungkapkan, Facebook dan Instagram telah menolak sebanyak 2,2 juta iklan.

120.000 pesan juga ditarik karena berusaha menghalangi pemungutan suara dalam pemilihan presiden AS yang akan datang.

Selain itu, sejumlah peringatan telah dikirim pada 150 juta contoh informasi palsu yang diposting online, yang disampaikan mantan Wakil Perdana Menteri Inggris di surat kabar mingguan Prancis pada Minggu, 18 Oktober 2020.

Baca Juga: Risih Komedo Tak Kunjung Hilang? Atasi dengan 8 Tips Berikut, Salah Satunya Pakai Gula Merah

Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com dari rri.co.id dan The Guardian, Facebook telah meningkatkan upayanya untuk menghindari terulangnya peristiwa menjelang pemilihan presiden AS 2016, yang dimenangkan Donald Trump, ketika jaringannya digunakan untuk upaya manipulasi pemilih, yang dilakukan dari Rusia.

Masalah serupa juga muncul menjelang referendum Inggris 2016 terkait keluar dari Uni Eropa.

“Tiga puluh lima ribu karyawan menjaga keamanan platform kami dan berkontribusi bagi pemilihan,” kata Clegg selaku wakil presiden urusan global dan komunikasi di Facebook.

Baca Juga: Samsung Galaxy A42 Ditinjau Jadi Ponsel 5G Termurah, Intip Deretan Fitur, Spesifikasi dan Harganya

“Kami telah menjalin kemitraan dengan 70 media khusus, termasuk lima di Prancis, terkait verifikasi informasi,” tambahnya.

Clegg menambahkan, bahwa perusahaannya juga menggunakan kecerdasan buatan yang telah memungkinkan untuk menghapus miliaran kiriman dan akun palsu, bahkan sebelum mereka dilaporkan oleh pengguna.

“Facebook juga menyimpan semua iklan dan informasi tentang pendanaan dan asalnya selama tujuh tahun untuk memastikan transparansi,” katanya.

Baca Juga: Gagal Hadapi Tantangan Perangi Pandemi Corona, Antonio Guterres: Ini Sumber Frustrasi Luar Biasa

Pada 2016, ketika dia masih menjadi wakil perdana menteri, Clegg mengeluh kepada Journal du Dimanche (koran mingguan Prancis), bahwa Facebook tidak mengidentifikasi atau menekan satu jaringan asing yang ikut campur dalam pemilihan AS.

Trump juga menegur Facebook dan Twitter karena memblokir tautan ke artikel New York Post yang dimaksudkan untuk mengungkap transaksi korup oleh saingan pemilu Joe Biden dan putranya Hunter di Ukrainapada Rabu, 14 Oktober 2020.

sehubungan dengan pandemi virus corona yang menurut raksasa media sosial itu telah menyoroti pentingnya perilaku kesehatan preventif, Facebook mengumumkan larangan iklan yang membuat orang enggan divaksinasi yang dilakukan satu hari sebelumnya.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: The Guardian RRI

Tags

Terkini

Terpopuler