Hari Film Nasional, Berikut 8 Film Pendek Karya Anak Bangsa yang Raih Penghargaan Internasional

30 Maret 2021, 22:10 WIB
Ilustrasi. Memperingati Hari Film Nasional, berikut daftar film pendek karya anak bangsa yang meraih berbagai penghargaan di level Internasional. /Pixabay/Free-Photos

PR INDRAMAYU – Setiap tanggal 30 Maret, Indonesia selalu memperingati Hari Film Nasional, termasuk pada hari ini, Selasa, 30 Maret 2021.

Peringatan Hari Film Nasional merupakan wujud apresiasi pemerintah Indonesia kepada pegiat industri perfilman Tanah Air.

Adanya tayangan film-film terbukti berhasil menghibur masyarakat, tidak heran jika setiap tanggal 30 Maret menjadi peringatan Hari Film Nasional.

Baca Juga: Sudah Mulai Terapkan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, Menkes: Vaksinasi Anak Belum Ada

Ada banyak jenis film yang diproduksi di industri perfilman, termasuk jenis film pendek yang sudah mulai digemari masyarakat.

Apalagi, semenjak pandemi Covid-19, banyak dari masyarakat yang butuh dengan hiburan termasuk film pendek.

Untuk diketahui, dikatakan film pendek sebab durasi atau waktu pemutaran isi cerita dalam film itu lebih singkat dari film biasanya.

Baca Juga: Usai Mensos Risma, Kini Wagub Uu Beri Bantuan untuk Korban Kebakaran Pertamina Indramayu

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Antara, dalam rangka memeriahkan Hari Film Nasional, berikut 8 film pendek karya anak bangsa yang berhasil meraih penghargaan di tingkat Internasional:

1. Prenjak

Disutradarai oleh Wregas Bhanuteja, film Prenjak yang diproduksi tahun 2016 berhasil menyabet berbagai penghargaan Internasional.

Penghargaan itu mulai dari Winner of Leica Discovery Prize for Best Short Fil, 55th Semaine de la Critique, Festival de Cannes 2016, Winner of Cinema Nova Award for Best Short Film.

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Terbatas Bisa Dimulai dari Sekarang, Mendikbud : Orang Tua Diberikan 2 Pilihan

Lalu, di tahun yang sama, 2016 juga mendapat piala dari Melbourne International Film Festival dan Winner of Best Short Film at Singapore International Film Festival.

Prenjak bercerita tentang kehidupan Diah. Seorang penjual korek api yang menjual dagangannya dengan harga tinggi.

Tapi korek tersebut bukan korek biasa, karena pembeli akan dapat melihat sesuatu yang tidak biasa.

Baca Juga: Jelang Ramadhan 2021, Simak Surah At Tahrim Lengkap dengan Latin dan Artinya

2. Tilik

Tilik identik dengan Buk Tejo, sebuah film yang berhasil mendapat perhatian dari warganet karena kisahnya yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat sehari-hari.

Disutradarai oleh Wahyu Agung Prasetyo, film Tilik berhasil diproduksi pada tahun 2018 dengan durasi waktu 32 menit 34 detik.

Dalam ceritanya, Tilik adalah sekelompok wanita yang berencana untuk menjenguk salah satu tetangga mereka yang dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Soal Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Ma'ruf Amin: Tidak ada Agama Mentolerir Aksi Terorisme

Dengan menyewa truk, mereka bersama-sama pergi ke rumah sakit, namun sepanjang perjalanan ada banyak adegan-adegan lucu yang menarik untuk ditonton.

3. Something Old, New, Borrowed and Blue

Something Old, New, Borrowed and Blue merupakan film yang disutradarai oleh Mouly Surya, yang berhasil meraih penghargaan 30th SGIFF Festival Opening 2020.

Film pendektersebut mengisahkan seorang ibu, dan anak pada detik-detik upacara adat pernikahan Jawa.

Baca Juga: Yuk Baca Quran di Bulan Ramadhan 2021, Simak Surat At Taghabun, Latin, dan Artinya

Film ini mengangkat berbagai segi kebudayaan Jawa yang menarik juga makna-makna leluhur yang sangat beredukasi.

4. Kado

Kado merupakan film singkat berdurasi 15 menit yang disutradarai oleh Aditya Ahmad, menceritakan tentang dilema dalam diri remaja yang berusaha menemukan jati dirinya.

Atas kerja keras tim Aditya Ahmad, Kado berhasil menyabet penghargaan film pendek terbaik kategori Orizzonti di Venice International Film Festival tahun 2018.

Baca Juga: Baru Setahun Keluar dari Rutan, Artis FTV Agung Saga Kembali Diamankan oleh Polisi

5. Ballad of Blood and Two White Buckets

Ballad of Blood and Two White Buckets adalah sebuah film pendek yang disutradarai oelh Yulia Evina dan Amerta Kusuma.

Film pendek tersebut menceritakan pasangan suami istri yang berprofesi sebagai penjual saren, dan makanan khas Indonesia.

Dengan alur yang tak biasa, film Ballaf of Blood and Two White Buckets berhasil mendapat nominasi di Toronto Internasional Film Festival.

Baca Juga: Ini Alasan Moeldoko Hingga Ingin Terlibat dengan Partai Demokrat

6. The Seen and Unseen

Film arahan Kamila Andini ini memang tidak cukup populer di Indonesia, tapi justru banyak dikenal di luar negeri.

The Seen and Unseen adalah film pendek yang mengisahkan dua anak kembar bernama Tantri dan Tantra yang memiliki keterikatan batin yang sangat kuat.

Karena kesuksesannya, film The Seen and Unseen berhasil masuk nominasi Toronto Internasional Film Festival tahun 2017.

Baca Juga: Data Terbaru Covid-19 Provinsi Jawa Barat Selasa 30 Maret 2021, Positif Aktif 24.946 Orang

7. 05.55

05.55 merupakan film pendek yang terinspirasi dari gempa bumi di Yogyakarta pada tahun 2006.

Film yang diarahkan oleh Tiara Kristiningtyas, dan Mohammad Azri ini berhasil mendapatkan penghargaan Global Short Film Award 2016 sebagai Best Cinematography.

8. On the Origin of Fear

On the Origin of Fear adalah film pendek yang mengisahkan sebuah masa pada era orde baru yang menunjukkan sisi kekerasan dalam kekuasaan pemerintahan.

Film arahan Bayu Prihantono ini berhasil mendapat penghargaan dari Festival Film Veince Internasional 2016 program Orizzonti (VIFF 2016).***

Editor: Irwan Suherman

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler