1. Ambil pandangan jangka panjang.
Keputusasaan umumnya terjadi ketika harapan kita (apa yang kita pikir seharusnya terjadi) tidak sejalan dengan kenyataan (apa yang sebenarnya terjadi).
Dalam banyak kasus, ekspektasi kita tidak realistis, dan hal ini sering kali berkaitan dengan berapa lama kita berpikir sesuatu akan terjadi. Jika kita mengambil pandangan yang lebih panjang, dan sedikit mengendurkan ekspektasi kita, hal ini dapat sangat membantu mengurangi keputusasaan.
Kenyataannya adalah bahwa sebagian besar hal yang bermanfaat memerlukan banyak usaha dan waktu untuk membuahkan hasil. Jadi bersabarlah!
2. Ingat, tidak ada yang namanya kegagalan. Yang ada hanyalah pendidikan.
Ketika kita merasa gagal dalam suatu hal, sering kali kita merasa putus asa. Namun kegagalan itu tidak benar-benar ada, kecuali makna yang kita berikan.
Jika kita tidak mendapatkan hasil yang kita inginkan, pada saat kita menginginkannya, kita hanya perlu mengambil tindakan baru. Kita dapat memilih, alih-alih menganggap kegagalan sebagai sesuatu yang buruk, untuk menganggap kegagalan sebagai pendidikan, dan karena itu merupakan hal yang baik.
Bila kita melihatnya seperti ini, kita menyadari bahwa kegagalan bukanlah sesuatu yang buruk, atau sesuatu yang harus dihindari. Ini hanyalah umpan balik. Itu hanyalah pendidikan. Ketika kita berpikir seperti ini, kita meredakan keputusasaan.
3. Tetap setia pada visi kami. Lihat lagi dalam pikiran kita.
Jika kita merasa kecil hati, pikirkanlah visi kita. Pikirkan tentang apa yang ingin kita ciptakan dalam hidup kita. Lihat dengan jelas.