Sambut Muktamar NU Ke-34 Dengan Suka Cita

- 9 Desember 2021, 13:55 WIB
Tangkapan layar pengumuman keputusan soal Muktamar NU.
Tangkapan layar pengumuman keputusan soal Muktamar NU. /Youtube NU Channel.

Persoalan yang hangat dalam Muktamar kali ini menurut hemat saya soal skema pemilihan Ketua Umum atau Ketua Tanfidziyah mulai dari PBNU hingga kepengurusan terendah. Karena ada opsi usulan untuk sistem Ahwa sekalipun usulan model ini sudah tertolak saat Munas tahun 2021 di Jakarta, tapi ada juga sebagian kalangan yang menghendaki diberlakukannya sistim Ahwa dalam pemilihan Tanfidziyah, diantara yang mengusulkan sistem  ini adalah PWNU Jawa Timur.

Pengurus wilayah NU Jawa Timur mengusulkan untuk pemilihan Ketua Tanfidziyah dengan sistem Ahwa tujuannya mengambil jalan tengah menghindari munculnya konflik jual beli suara. “Alasan yang lebih kuat lagi, karena sistim Ahwa itu produk asli NU yang digagas KH. Hasyim Asy’ari” ujar KH. Syafrudin Syarif  Katib PWNU Jatim (Aula, November 2021).

“Pemilihan Ketua Umum Tanfidziyah PBNU di Muktamar ke-34 akan dilakukan dengan metode one man one vote atau voting oleh para pemilik suara. Hal ini merupakan keputusan Komisi Organisasi setelah sidang dalam Munas Alim Ulama dan Knbes NU tahun 2021sama persis pada saat Muktamar NU ke-33 tahun 2015 di Jombang” kata Ketua Steering Committe Munas Konbes NU tahun 2021 KH. Ishomudin (Sindonews.com, 29 September 2021)

“Dalam wawancara dengan KH. Juhadi Ketua Tanfidziyah NU Jawa Barat  beliau mengatakan, saya mewakili NU Provinsi Jawa Barat merasa gembira dengan telah diputuskannya pelaksanaan Muktamar Ke-34 di Lampung yang akan berlangsung tanggal 23 sampai 25 Desember 2021 mudah-mudahan berjalan dengan lancar tanpa ada halangan satu apapun. Sepenuhnya  kami serahkan kepada hasil-hasil Muktamar, adapan skema pemilihan Ketua Umum Tanfidziyah dan Rais Am kami taat dan patuh pada peraturan AD/ART. Yaiyu Voting untuk pemilihan Ketua Umum Tanfidziyah dan Ahwa untuk penentuan Rais Am” (wawancara tanggal 09 Desember 2021 via telepon).

Terlepas dari apakah menggunakan sistem pemilihan (voting) atau dipilih oleh para kyai sepuh (Ahwa) mudah-mudahan Muktamar NU ke-34 tahun 2021 di Lampung tidak terjadi ekses dan berjalan dengan baik. Dalam Muktamar kali ini kita dihadapi tantangan bangsa yang semakin besar sehingga membutuhkan sosok figur atau tokoh pemimpin umat yang memahami bagaimana membentengi Indonesia dari munculnya faham intolerans trans nasional Wahabi dan organisasi perusak persatuan bangsa. Selain itu juga harus dipikirkan soal pendidikan, kesehatan, tarap hidup, peningkatan ekonomi bagi umat.

Kami bergembira dan bersuka cita-cita mudah-mudahan Muktamar NU bisa berjalan dengan baik, berkualitas dan bermartabat. Wallohu a’lam.***

Artikel ini Ditulis Mustopa, Muharrik NU, Dosen STID Al-Biruni Babakan Ciwaringin Cirebon.

Halaman:

Editor: Kustano


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah