Tim kedua terdiri dari mahasiswa bernama Rifky Nauval dan Raihan Alfaridzi. Mereka yang juga merupakan mahasiswa jurusan Geofisika Unpad itu menciptakan dan mengembangkan perangkat lunak bertajuk “Indraja Buana”.
Nama perangkat lunak itu diambil dari bahasa Sunda. Maknanya adalah melihat potensi bumi dari jauh.
Baca Juga: Berolahraga di Luar Saat Sepi, Apakah Boleh Turunkan Masker? Berikut Penjelasannya
Indraja Buana berguna adalah sebagai alat untuk memperoleh data dari citra satelit hasil remote sensing (penginderaan jauh).
Hasil olahan data tersebut bisa dimanfaatkan untuk melihat perubahan sifat bumi dari sifat fisika maupun geofisika. Kita bisa melihat perubahan bumi setiap waktu.
Terdapat banyak manfaat yang bisa didapat dari pengaplikasian Indraja Buana tersebut. Di antaranya adalah membantu perencanaan wilayah, melihat lahan pertanian, monitoring sumberdaya alam mineral maupun geotermal, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Cek Fakta: Luhut Sebut Demo Penolakan UU Ciptaker untuk Serobot Kursi Presiden, Simak Faktanya
Alat tersebut juga bisa memantau bencana alam seperti gempa bumi, banjir, bahkan kebakaran hutan sekalipun.
Pembimbing kedua tim adalah Irwan Ary Dharmawan yang merupakan dosen program studi Geofisika Unpad.