“Tapi ketika kalian mendapati semuanya kurang lebih terkendali, kalian merasa luar biasa dengan motor. Ini adalah motor yang punya potensi yang sangat banyak. Potensinya di sana, bertahun-tahun bersama Marc dengan cara terbaik mengendarai motor Honda,” tuturnya.
Naik ke kelas premier berbekal gelar juara dunia Moto2, Marquez mendapati performa yang kurang gereget dan konsisten di awal tahun.
Baca Juga: Bantuan Sosial Beras Capai 59,96 Persen, Kemensos Ungkap Beberapa Kendala dalam Penyalurannya
Pada Juli, Honda memutuskan memboyong Pol Espargaro dari KTM dan menggeser Marquez ke tim satelit LCR Honda.
"Seiring berjalannya waktu, aku memahaminya sedikit lebih baik, di bagian mana aku masih perlu memperbaiki diri karena tentunya aku masih bisa lebih baik di semua poin khususnya mungkin di sejumlah tikungan cepat, area pengereman, di mana Marc lebih baik dengan motor ini,” kata marquez.
"Ini juga menuntut pembalap itu sendiri karena ketika kalian ingin sedikit santai dengan motor ini maka kalian akan kehilangan satu detik setiap putarannya.
"Kalian harus terus berada di batasnya, itulah kenapa di sesi latihan kita melihat Marc sering jatuh tahun lalu karena kalian harus selalu menekan, berada di limit, di jalurnya, jika tidak kalian akan kehilangan banyak waktu," ujar Marquez.***