Mampu Dua Kali Finis Runner-up, Alex Marquez Mengaku Sudah Jinakkan Motor Honda

- 23 Oktober 2020, 18:52 WIB
Alex Marquez sebut Honda RC213V lebih sulit dikendalikan dibanding Yamaha YZR-M1 dan Ducati Desmosedici GP20.
Alex Marquez sebut Honda RC213V lebih sulit dikendalikan dibanding Yamaha YZR-M1 dan Ducati Desmosedici GP20. /Twitter.com/@alexmarquez73

PR INDRAMAYU - Seorang pembalap MotoGP asal Spanyol yaitu Alex Marquez membuktikan dirinya mampu menjinakkan motor Honda setelah dua kali finis runner-up beruntun di tahun debutnya di MotoGP.

Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com dari ANTARA, pembalap asal Spanyol itu seharusnya berpetualang bersama sang kakak, Marc Marquez, tahun ini di Repsol Honda, namun juara dunia delapan kali itu cedera sejak seri pembuka di Jerez.

Butuh sembilan balapan bagi Alex Marquez untuk merebut podium pertamanya tahun ini ketika finis di belakang Danilo Petrucci di Le Mans dan mengalahkan calon penggantinya, Pol Espargaro.

Baca Juga: Tak Terpengaruh Pandemi Covid-19, Sektor Investasi Jabar Tetap Miliki Daya Tarik

Satu pekan berselang Marquez kembali finis runner-up di Aragon.

Jelang balapan kedua di Aragon akhir pekan ini, Marquez ingin menjaga momentum bagi Honda dan mengungkapkan bagaimana pendekatannya ke mesin RC213V.

"Mereka bilang soal motor dan gaya membalap, tapi aku bilang kalian harus kuat di semua titik. Kalian tidak bisa fokus hanya di satu titik, dan mencoba mungkin kuat hanya di area pengereman... dan khususnya kalian perlu mendapat keyakinan dengan motor itu sendiri," kata Marquez.

Baca Juga: Siap-siap Histeris, Sejumlah Idol K-Pop Bakal Meriahkan Tokopedia WIB Dua Hari Lagi!

"Ini adalah motor yang kritis khususnya dengan bagian depan, kalian perlu memahami...dan memiliki set up yang baik. Jika set up-nya tidak terlalu baik maka kalian akan sangat kewalahan karena motor ini tidak mau berbelok dan sangat sulit dikendarai,” ujarnya.

“Tapi ketika kalian mendapati semuanya kurang lebih terkendali, kalian merasa luar biasa dengan motor. Ini adalah motor yang punya potensi yang sangat banyak. Potensinya di sana, bertahun-tahun bersama Marc dengan cara terbaik mengendarai motor Honda,” tuturnya.

Naik ke kelas premier berbekal gelar juara dunia Moto2, Marquez mendapati performa yang kurang gereget dan konsisten di awal tahun.

Baca Juga: Bantuan Sosial Beras Capai 59,96 Persen, Kemensos Ungkap Beberapa Kendala dalam Penyalurannya

Pada Juli, Honda memutuskan memboyong Pol Espargaro dari KTM dan menggeser Marquez ke tim satelit LCR Honda.

"Seiring berjalannya waktu, aku memahaminya sedikit lebih baik, di bagian mana aku masih perlu memperbaiki diri karena tentunya aku masih bisa lebih baik di semua poin khususnya mungkin di sejumlah tikungan cepat, area pengereman, di mana Marc lebih baik dengan motor ini,” kata marquez.

"Ini juga menuntut pembalap itu sendiri karena ketika kalian ingin sedikit santai dengan motor ini maka kalian akan kehilangan satu detik setiap putarannya.

"Kalian harus terus berada di batasnya, itulah kenapa di sesi latihan kita melihat Marc sering jatuh tahun lalu karena kalian harus selalu menekan, berada di limit, di jalurnya, jika tidak kalian akan kehilangan banyak waktu," ujar Marquez.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x