Network
PR INDRAMAYU - Salah satu Ahli Gizi Pelatnas PBSI dr. Vetinly membeberkan pentingnya nutrisi atlet bulu tangkis selama menjalani puasa Ramadhan tahun 2021.
Hal ini disampaikannya kepada tim tunggal putra utama pada Jumat, 16 April 2021.
Vetinly tak sendiri, dia bersama satu dokter lainnya dr. Paulina Toding yang juga menuturkan hal serupa.
Mereka berdua adalah ahli gizi baru yang bekerja dan menemani atlet Pelatnas PBSI.
Menurut Vetinly, selama menjalani ibadah puasa, atlet harus memiliki kecukupan kalori, cairan dan elektrolit.
Hal itu demi menjaga stamina walaupun tengah menjalankan ibadah puasa.
Baca Juga: Bisakah Mobil yang Ditimpa Pohon Tumbang Diklaim Asuransi? Berikut Jawaban Pemerintah
"Yang perlu diperhatikan atlet agar tetap fit imun terjaga saat menjalankan ibadah puasa adalah kecukupan kalori, komposisi makanan serta cairan dan elektrolit," sebutnya dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari badmintonindonesia.org.
Tak hanya itu, atlet juga harus memperhatikan makanan saat sahur dan berbuka puasa.
Selain itu, atlet juga harus mengurangi asupan lemak jenuh, perbanyak karbo kompleks, serat dan protein.
Baca Juga: Terkait Perselisihan Ole Gunnar Solskjaer dan Jose Mourinho, Pemain Man Utd Paul Pogba Buka Suara
Untuk santap sahur, para atlet bulutangkis diharuskan mengkonsumsi semua yang mengandung makronutien.
"Menu sahur sebaiknya adalah lengkap mengandung semua makronutrien (karbohidrat, protein, lemak)," tutur Vetinly.
"Serta micronutrien seperti (vitamin dan mineral). Tentu saja diusahakan karbohidrat berasal dari karbohidrat kompleks dan serat yang cukup agar bisa menyediakan energi yang cukup sepanjang hari," sambungnya.
Protein juga menjadi hal yang penting saat atlet berpuasa.
"Dan tidak lupa asupan protein juga penting untuk memberikan efek kenyang lebih lama," ujarnya.
Sementara itu, ketika berbuka puasa, atlet harus mengawalinya dengan mengkonsumsi air putih.
Baca Juga: Ternyata dr. Boyke Kasih Tips Ini untuk Raffi Ahmad Sebelum Nagita Slavina Hamil
Setelah itu, dilanjutkan dengan karbohidrat sederhana seperti jus buah atau kurma.
"Untuk menu takjil seperti kolak yang banyak lemak jenuh, santannya bisa diganti dengan susu low fat atau fiber creme," ujarnya.***
