PR INDRAMAYU - Dunia persepakbolaan tengah mendapat kabar duka.
Pasalnya, legenda hidup Argentina yakni Diego Maradona dikabarkan meninggal dunia akibat terkena serangan jantung.
Managernya, Stefano Ceci pernah mengatakan, sebelum meninggal, sang legenda pernah mengalami depresi karena pandemi Covid-19.
Baca Juga: Menteri Edhy Prabowo Sempat Dengarkan Keluh Kesah ABK di AS hingga Mengunggahnya di Instagram
Apalagi ia juga dilaporkan tidak bisa menemui keluarganya terkait pandemi.
"Dia mengunci diri di rumah selama berbulan-bulan. Dia ditemani seorang koki dan seorang pembantu," kata Ceci sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Sebelum Meninggal Dunia, Diego Maradona Ternyata Sempat Depresi karena Pandemi Covid-19'.
"Bahkan dia belum bertemu dengan keluarganya sejak awal pandemi," tambah Ceci seperti dilansir dari Football Italia.
Baca Juga: Irmanputra: Presiden Lebih Berpotensi Menimbulkan Kerumunan Ketimbang Habib Rizieq, Ini Sebabnya
Hal ini dikatakan Ceci saat menjelaskan terkait kondisi kesehatan Diego Maradona saat mendapatkan perawatan terkait penggumpalan darah di otak.
Sebagai informasi, di awal bulan November 2020 mantan bintang sepakbola yang pernanh membela tim Napoli dan Barcelona ini harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Ia harus di operasi akibat adanya penggumpalan darah di otak.
Baca Juga: Jangan Disepelekan! Ternyata Mimpi Buruk Datang Akibat Dipicu oleh 5 Faktor Berikut Ini
Setelah pulih, Maradona diperbolehkan pulang dan tetap harus mendapatkan perawatan. Ia juga harus masuk rehabilitasi terkait kecanduan pada alkohol.
Namun selang dua pekan setelah pulang dari rumah sakit, Diego Maradona dilaporkan mengalami serangan jantung.
Ia dilaporkan meninggal dunia akibat serangan jantung tersebut.
Maradona dilaporkan meninggal dunia pada Rabu pagi waktu setempat, di Kota Tigre.*** (Aldiro Syahrian/Pikiran Rakyat)