Lalu setelah rencana terhadap diri sendiri sudah oke, baru kenali alam yang akan di jadikan objek dalam berkegiatan
Misalnya, kata Kang Galih, jika ingin ke gunung Prau maka usahakan harus tau informasi datanya, medannya seperti apa, ketinggiannya berapa, tingkat bahanya gimana, hingga puskesmas terdekat dimana itu perlu untuk diketahui
Dan Kang Galih memang mengakui, banyak bahaya yang terjadi karena sikap acuh manusia terhadap diri sendiri dan terhadap alam
Kembali isi kepala saya yang kosong dijerninhkan oleh pria gagah berusia 58 tahun itu, bahwa sebagai manusia ternyata harus kenal terhadap diri sendiri
Jadi teringat kutipan yang masyhur di kalangan Sufi, Man 'arafa Nafsahu, Faqad Arafa Rabbahu. Yang artinya “Barang siapa yang mengenal dirinya, sungguh ia telah mengenal Tuhannya.”
Jangankan mengenal Tuhan, mengenal alam saja pengetahuan manusia masih berantakan. Jangankan untuk berhubungan baik dengan alam, berhubungan baik dengan sesama saja levelnya masih sangat rendah.
Kembali untuk fokus ke materi, Kang Galih kembali berbincang, dan lagi soal Hablum minal Alam
Jadi menurutnya, karena alam itu ruang untuk kehidupan manusia, tempat yang isinya dinikmati oleh manusia, maka dimanapun berada harus membangkitkan rasa cinta terhadap kelestariannya
Dengan manusia berhasil mencintai alam, maka akan tumbuh cinta terhadap Tuhan,
Mencintai Tuhan adalah puncak dari segala cinta, dan jika itu terjadi maka akan bersinergi antara hubungan baik yang disebut Hablum minal Alam, Hablum Minallah dan Hablum Minannas