KENANGAN SAHABAT: Kisah Pertarungan KH Dimyati Rois dengan Gerombolan Jin dan Ramalan Orang Besar

- 10 Juni 2022, 06:09 WIB
Kisah KH Dimyati Rois yang bertemu gerombolan jin.
Kisah KH Dimyati Rois yang bertemu gerombolan jin. /Dutaislam

INDRAMAYUHITS – Ulama kharismatik dan bersahaja KH Dimyati Rois telah wafat pada hari Jumat dini hari sekitar 01.15 WIB saat sedang dirawat di salahsatu rumah sakit di Semarang.

Kepergian KH Dimyati Rois tentu membuat banyak orang kehilangan, terutama keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU).

Untuk diketahui, KH Dimyati Rois adalah Mustasyar PBNU dan juga salahsatu dari sembilan ulama Ahlul Halli Wal Aqdi NU.

Baca Juga: BERITA DUKA! Mustasyar PBNU KH Dimyati Rois Wafat Jumat Dini Hari 10 Juni 2022, Ini Profil Singkatnya

Selain kisah kesederhanaan, keluasan pergaulan, hingga keberanian beliau, ada salahsatu kisah menarik tentang pertemuan KH Dimyati Rois dengan gerombolan para jin.

Kisah ini diceritakan H Abdul Qadir, sahabat KH Saidi Rois sekaligus adik kelas KH Dimyati Rois saat di Pondok Pesantren APIK Kaliwungu, Kendal dalam tulisannya yang tersebar di berbagai media, termasuk Catatan Saifur Ashaqi.

Diceritakan H Abdul Qadir, dulu, sewaktu KH Dimyati Rois atau Abah Dim mondok di Pesantren APIK Kaliwungu, ia sering melakukan riyadhah atau tirakat, baik berpuasa, zikir maupun ziarah ke Pemakaman Jabal Nur.

Baca Juga: Profil Lengkap KH Dimyati Rois, Ulama Kharismatik yang Serba Bisa

Biasanya, beliau pergi ke Makam Kyai Guru (Jabal Nur) sekitar pukul 12 malam dan pulang ke pesantren sekitar pukul 03.00 pagi.

Suatu hari, dalam perjalanan pulang ke pondok tepatnya di depan Makam Sunan Katong, beliau dihadang oleh gerombolan Jin.

Gerombolan Jin itu menantang beliau untuk bertarung, beliau pun meladeni tantangan gerombolan Jin itu, karena jika tidak diladeni tentu beliau tidak bisa pulang ke pondok.

Baca Juga: Sembilan Anggota AHWA Tetapkan KH Miftachul Akhyar Sebagai Rois Aam PBNU

Setelah berhasil mengalahkan gerombolan Jin, tiba-tiba beliau jatuh pingsan tak sadarkan diri.

Bagi yang pernah lewat, jalan setapak yang berada di depan Makam Sunan Katong adalah jalur yang biasa dilewati para pedagang dari Desa Protomulyo dan sekitarnya.

Mereka berdagang di Pasar Kaliwungu yang dulu bertempat di sekitar Alun-alun Kaliwungu yang sekarang menjadi tempat parkir Masjid Al Muttaqin.

Baca Juga: SEMPAT DEADLOCK! Dirumuskan Tim 9 Pimpinan Sukarno, Naskah Pancasila Disempurnakan KH Hasyim Asy'ari

Saat itu, para pedagang kaget, ada sosok santri yang tergeletak (tiduran) di tengah jalan, namun saat dibangunkan tidak bangun-bangun.

Ada salahsatu pedagang yang berinisiatif mengangkat tubuh beliau. Sayang, pedagang itu tidak mampu mengangkatnya, bahkan diangkat oleh beberapa orang pun tidak ada yang mampu.

Akhirnya, mereka bersepakat untuk memanggil Pengasuh Pesantren APIK untuk mengadukan peristiwa itu.

Baca Juga: Perjuangan KH Hasyim Asy'ari Rintis Pesantren Tebuireng di Basis Kejahatan, Kiai Cirebon Dapat Tugas Khusus

Setelah mendapat pengaduan dari para pedagang, Pengasuh Ponpes APIK pun berangkat menuju Jabal Nur.

Sesampainya di depan Makam Sunan Katong, Para Kyai pun berdoa kepada Allah swt. Setelah beberapa saat, beliau pun sadar dan langsung menyalami dan meminta maaf kepada Para Kyai karena telah merepotkannya.

Setelah kejadian langka itu, ada salah seorang Pengasuh Ponpes APIK yang meramalkan bahwa suatu saat nanti beliau akan menjadi orang besar. Dan sekarang, ramalan itu pun terbukti kebenarannya. ***

Editor: Kalil Sadewo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah