Pidato Bersejarah 1 Juni 1945 Sukarno Singgung Arab Saudi, Momen Penegasan Kemerdekaan dan Lahirnya Pancasila

- 31 Mei 2022, 16:21 WIB
Ilsutrasi Pidato Sukarno.
Ilsutrasi Pidato Sukarno. /Dok Sukarno

Cukup, saudara-saudara. Asal ada buminya, ada rakyatnya, ada pemerintahnya, kemudian diakui oleh salahsatu negara yang lain, yang merdeka, inilah yang sudah bernama: merdeka.

Tidak peduli rakyat dapat baca atau tidak, tidak peduli rakyat hebat ekonominya atau tidak, tidak peduli rakyat bodoh atau pintar, asal menurut hukum internasional mempunyai syarat-syarat suatu negara merdeka, yaitu ada rakyatnya, ada buminya dan ada pemerintahnya, sudahlah ia merdeka.

Baca Juga: Fidel Castro Tertarik Konsep Revolusi ala Sukarno Hingga Kirim Che Guevara untuk Berguru

Janganlah kita gentar, zwaarwichtig, lantas mau menyelesaikan lebih dulu 1001 soal yang ‘[bukan-bukan! Sekali lagi saya bertanya: Mau merdeka apa tidak? Mau merdeka atau tidak?

Saudara-saudara! Apakah yang dinamakan merdeka? Di dalam tahun 33 saya telah menulis satu risalah, Risalah yang bernama Mencapai Indonesia Merdeka".

Maka di dalam risalah tahun 33 itu, telah saya katakan, bahwa kemerdekaan, politieke onafhankelijkheid, political independence, tak lain dan tak bukan, ialah satu jembatan emas.

Baca Juga: Hari Ini dalam Sejarah 23 Agustus: Dari Hongkong Direbut Inggris hingga Pidato Pertama Soekarno

Saya katakan di dalam kitab itu bahwa diseberangnya jembatan itulah kita sempurnakan kita punya masyarakat.

Ibn Saud mengadakan satu negara di dalam satu malam,  in one night only!, kata Armstrong di dalam kitabnya.

Ibn Saud mendirikan Saudi Arabia merdeka di satu malam sesudah ia masuk kota Riad dengan 6 orang! Sesudah jembatan itu diletakkan oleh Ibn saud, maka diseberang jembatan, artinya kemudian dari pada itu, Ibn Saud barulah memperbaiki masyarakat Saudi Arabia.

Halaman:

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: Perpusnas Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah