INDRAMAYUHITS - Pada hari keempat sidang BPUPKI atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, Soekarno mendapatkan kehormatan untuk menyampaikan pendapatnya mengenai apa yang menjadi dasar Indonesia Merdeka.
Sidang BPUPKI berlangsung dari tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945. Sebelum menyampaikan pendapatnya, Soekarno memberikan penghormatan kepada yang Ketua Sidang Radjiman Wedyodiningrat yang telah memberinya kesempatan bicara.
Menurut Soekarno, selama tiga hari berturut-turut mendengarkan pendapat peserta lain yang bicara dalam sidang BPUPKI ini.
“Rasanya belum sesuai dengan apa yang dimintakan yang mulia ketua tentang apa itu dasar Indonesia merdeka,” kata Sukarno.
Dalam pandangannya, yang diminta ketua sidang adalah dalam bahasa Belanda "Philosofische Grondslag" daripada “Indonesia merdeka”.
Dalam pandangan Sukarno, Philosofische Grondslag adalah pundamen, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya, jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan “gedung” Indonesia merdeka yang kekal dan abadi.
Baca Juga: Fidel Castro Tertarik Konsep Revolusi ala Sukarno Hingga Kirim Che Guevara untuk Berguru
Sebelum bersidang Soekarno sempat membaca surat dari pihak Jepang yang ditulis Zimukyokutyoo. Surat yang membuat dirinya merasa khawatir karena isinya jlimet dan akan membuat proses sidang menjadi blunder, juga bertele-tele.
Soekarno pun berkata dengan lantang: