Incar Kelompok Propaganda Teror di Medsos, Densus Temukan Fakta Baru dari Penangkapan 5 Jaringan ISIS

- 25 Maret 2022, 14:23 WIB
Ilustarasi 5 orang terduga ISIS dibekuk Densus 88.
Ilustarasi 5 orang terduga ISIS dibekuk Densus 88. /dokumentasi Divisi Humas Polri

INDRAMAYUHITS - Gerakan babad habis terorisme sangat dirasakan dari langkah-langkah Polri, Densus 88 Antiteror, dan BNPT.

Operasi terbaru Densus 88 menyasar kelompok yang melakukan propaganda teror di media sosial (medsos) adalah langkah detail bersih-bersih radikalisme.

Seperti dilakukan lima orang yang ditangkap Densus 88 kemarin atas dugaan penyebaran konten berbahaya di medsos adalah bagian dari kelompok Irak and Suriah Islamic State (ISIS).

Baca Juga: MELATIH KECERDASAN: Temukan Huruf T di Gambar Ini dalam 10 Detik! Baca Juga Manfaat Tes Semacam Ini Kata Ahli

Ini tergolong fokus sasaran baru Densus. Bila sebelumnya orang-orang yang terlibat dalam aksi teror, masuk aktif dalam jejaring atau yang akan melakukan aksi teror, kali ini melebar pada upaya menghentikan propaganda teror yang jauh lebih berbahaya.

Bahkan dalam operasi tersebut, Polisi menemukan satu fakta baru dari penangkapan lima orang tersangka teroris yang tergabung dalam kelompok Negara Islam dan Suriah atau ISIS.

Hal itu diungkapkan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan seperti dilansir Indramayu Hits dari laman PMJ 25 Maret 2022.

Baca Juga: Di Mana TGB, Pahlawan Sirkuit Mandalika Saat Even MotoGP? Ipang Wahid Membocorkannya dengan Tulisan Menyentuh

Ahmad Ramadhan mengatakan, kelimanya kerap menyebarluaskan konten poster bermuatan propaganda terorisme di media sosial. Konten tersebut diperoleh dari kelompok teroris internasional.

"Mereka terhubung dengan jaringan ISIS disana. (Materi) didapat dalam bentuk bukan bahasa Indonesia. Nah, diterjemahkan, gambarnya sama. Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan Inggris," kata Ramadhan kepada wartawan, Kamis (24/3/2022).

Halaman:

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: PMJ News


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah