Indonesia Krisis Kedelai, Begini Saran Pengamat dari UGM

- 23 Februari 2022, 23:45 WIB
Ilustrasi kedelai.
Ilustrasi kedelai. /pixabay/1737576

INDRAMAYUHITS - Dalam sepekan terakhir Indonesia mengalami krisis kedelai. Krisis kedelai ini ditandai dengan peningkatan harga yang signifikan.

Di lapangan harganya mulai dari 7.000-9.000 menjadi 11.300 di Jawa dan sampai 12.500 rupiah per kilogram di luar Jawa. Kenaikan harga 30-40 persen tersebut tentu sangat memberatkan konsumen kedelai yang sebagian besar merupakan UMKM perajin tahu dan tempe.

Bahkan di beberapa daerah perajin mogok produksi karena tingginya harga kedelai. Sebagian perajin menyiasati dengan mengurangi ukuran dan terpaksa menaikan harga tempe dan tahu.

Imbas lainnya yaitu kenaikan harga tempe dan tahu serta produk olahannya seperti gorengan dan keripik. Akibatnya, pengeluaran rumah tangga juga meningkat.

“Tempe dan tahu ini sebenarnya lauk yang dapat disajikan dengan berbagai variasi dengan harga cukup terjangkau serta memiliki kandungan protein cukup baik sehingga menjadi pilihan bagi keseharian masyarakat," ujar Subejo, SP., M.Sc., Ph.D, di Fakultas Pertanian UGM, Selasa (22/2).

Menanggapi krisis kedelai yang tengah terjadi, Subejo menuturkan krisis kedelai global dipicu oleh beberapa hal yaitu menurunnya produksi kedelai di Amerika Serikat dan Brasil sebagai penghasil utama kedelai dunia akibat La Nina serta meningkatnya impor kedelai oleh China.

China saat ini, menurutnya, merupakan importir kedelai terbesar di dunia dimana tahun 2020 mengimpor 58 persen dari total ekspor kedelai Amerika Serikat.

Dosen Fakultas Pertanian dan Sekolah Pascasarjana UGM ini menjelaskan kedelai merupakan tipikal komoditas yang sangat sesuai dikembangkan di negara empat musim dan kurang optimal dikembangkan di negara beriklim tropis seperti Indonesia.

Tingkat produktivitas kedelai Indonesia sangat jauh dibandingkan dengan produktivitas di Amerika dan Eropa.

“Dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang terus meningkat permintaan kedelai juga semakin meningkat, akibatnya impor kedelai tidak dapat dihindarkan," ucapnya.

Halaman:

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: ugm.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x