Dalam Menjalankan Misi Global, PBNU Tak Mau Didikte Negara Lain, Ini Alasan Gus Yahya

- 17 Januari 2022, 04:43 WIB
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menegaskan tak harus mengikuti Arab Saudi, Mesir dan lainnya dalam menjalankan peran globalnya.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menegaskan tak harus mengikuti Arab Saudi, Mesir dan lainnya dalam menjalankan peran globalnya. /Antaranews

INDRAMAYUHITS - Misi global yang diprakarsai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf terus digaungkan di berbagai forum dan kesempatan.

Selain direspons positif internal Nahdlatul Ulama (NU), misi global yang akan dikembangkan dan dijalankan PBNU juga direspons antusias oleh negara-negara yang berpenduduk Muslim.

Melalui perwakilan Kedutaan Besarnya di Indonesia, satu per satu negara Muslim merapat ke NU, di antaranya membincangkan isu global dan peran bersama yang hendak dibangun.

Baca Juga: Soal Viral Kabar Habib Luthfi Mundur dari PBNU, Begini Konfirmasinya dari Orang Dalam

Diketahui beberapa negara yang telah merespons antusias gagasan, pandangan dan cita-cita global PBNU di bawah kepemimpinan Gus Yahya, sapaan akrab KH Yahya Cholil Staquf, antara lain Mesir, Bosnia Herzegovina dan lainnya.

Mereka mengapresiasi komitmen NU dalam menjaga dan merawat bangsa melalui sikap tegas terhadap radikalisme atas nama agama, menjaga kebudayaan, dan menjaga agar Pancasila tetap menjadi pegangan bangs.

Gus Yahya sendiri menyampaikan bahwa memperjuangkan tata dunia yang lebih baik adalah mandat peradaban yang dimiliki NU dan konsepsi Islam Nusantara yang dipedomani.

Baca Juga: Pengurus PBNU Dilantik 31 Januari Bertepatan Dengan Harlah NU Versi Masehi

"Islam Nusantara dan NU punya mandat peradaban untuk memperjuangkan tata dunia yang sungguh-sungguh adil dan Harmonis, ditegakkan di atas dasar penghormatan terhadap kesetaraan hak dan martabat di antara sesama," ujar Gus Yahya dikutip Indramayu Hits dari instagram @yahyacholilstaquf dua minggu lalu.

Dalam menjalankan mandat perjuangan menciptakan tata dunia yang lebih baik, Gus Yahya memastikan NU melalui PBNU memiliki kemandirian sikap dan konsep.

Pihaknya tidak ingin menjadi follower (pengikut) buta dari misi global negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan lainnya.

Baca Juga: Sejumlah Tokoh Cirebon Masuk Jajaran Pengurus PBNU yang Diumumkan Gus Yahya, Ini Daftarnya

Hal ini tentu sangat penting, karena NU sebagai organisasi memiliki kemurnian tujuan dan konsep yang jauh dari kepentingan politis, ekonomi atau lainnya di luar misi utama terwujudnya tatanan global yang lebih baik.

"PBNU tidak boleh harus ikut Saudi, harus ikut Emirat, harus ikut Mesir atau Yaman. Tak harus ikut ke mana-mana. Kita harus Mandiri dalam wawasan keagamaan, karena kita punya mandat peradaban," tegas Gus Yahya dari akun instagram yang sama, Minggu 16 Januari 2022. ***

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: Instagram @yahyacholilstaquf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah