Para Habib Masuk Jajaran Kepengurusan PBNU Era Gus Yahya, Ini Daftarnya

- 14 Januari 2022, 20:40 WIB
Habib Luthfi Bin Yahya kembali masuk kedalam kepengurusan PBNU
Habib Luthfi Bin Yahya kembali masuk kedalam kepengurusan PBNU /NU Online


INDRAMAYUHITS - Sembilan habib dari berbagai wilayah di Indonesia masuk dalam kepengurusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmah 2022-2027 yang telah ditetapkan pada Rabu lalu dengan penerbitan Surat Keputusan Nomor 01/A.II.04/01/2022.

Dikutip dari NU Online, berikut daftar nama-nama habib beserta jabatannya di struktural PBNU.

Di kepengurusan mustasyar, ada tiga habib, yakni
1. Habib Luthfi Bin Yahya dari Pekalongan, Jawa Tengah
2. Habib Zein bin Umar bin Smith dari Jakarta
3. AGH Habib Abdurrahim Assegaf Puang Makka dari Makassar, Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Komedian Fico Fachriza; Tembakau Sintetis Didapat dari Medsos Untuk Obat Tidur

Dua nama pertama, Habib Luthfi dan Habib Zein, di masa khidmah sebelumnya, 2015-2020 juga menempati kepengurusan yang sama, mustasyar PBNU. Sementara Puang Makka pernah aktif di Gerakan Pemuda Ansor hingga Mustasyar di Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Makassar dan Jam'iyyah Ahlith Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyah (Jatman).

Selain itu, ada habib yang mengemban amanah kepengurusan PBNU sebagai Katib Syuriyah, yakni   Habib Luthfi bin Ahmad al-Attas dari Jakarta. Sebelumnya, ia mengaku lebih aktif dalam ranah kultural dengan mengasuh ribuan Majelis Ta'lim Ratibul al-Attas dan Asmaul Husna yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Tiga habib lain menjadi A'wan Syuriyah PBNU, yakni 1. Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf dari Surakarta,
2. Habib Ahmad al-Habsyi dari Pasuruan, Jawa Timur 3.Habib Mohsen Alaydrus dari Palu, Sulawesi Tengah.

Baca Juga: Dapatkan Bantuan Rp3.55 juta, Segera Lengkapi Data Diri dan Berikut Caranya!

Sementara itu, ada dua habib di jajaran tanfidziyah, yakni, KH Sayyid Muhammad Hilal al-Aidid dari Yogyakarta sebagai Wakil Ketua Umum, dan Habib Abdul Qadir bin Aqil dari Jakarta sebagai Wakil Sekretaris Jenderal.

Habib Qadir sebelumnya menjadi Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor.

Sebagaimana informasi, kepengurusan PBNU masa khidmah 2022-2027 cukup besar. Hal ini mengingat kebutuhannya untuk bukan saja mengurusi Nahdliyin di Indonesia, tapi juga untuk dunia internasional.

cirebon

Baca Juga: Sejumlah Tokoh Cirebon Masuk Jajaran Pengurus PBNU yang Diumumkan Gus Yahya, Ini Daftarnya

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyampaikan, kepengurusan yang besar ini karena kebutuhan dan konstituen NU yang sangat luas mengingat seluruh warga NU atau mereka yang mengaku NahdliyinNU kurang lebih separuh dari seluruh Muslim Indonesia.

“Kami berkepentingan menjangkau konstituensi sehingga kami membutuhkan cukup banyak pengurus,” kata Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.

Sementara itu, Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar berharap hal tersebut juga melahirkan kemaslahatan yang besar.

Baca Juga: Ny Hj Masriyah Amva, Satu-satunya Perempuan Cirebon dan Jawa Barat yang Jadi Pengurus PBNU, Siapa Beliau?

“Semoga NU dalam periode ini bukan sekadar besar anggotanya, tapi besar produknya dan besar kemaslahatannya untuk kepentingan umat,” ujar Pengasuh Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya, Jawa Timur itu.***

Editor: Ahmad Asari

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah