Gejala Aktivitas Vulkanik Gunung Semeru Terdeteksi sejak 2012, Ini Rentetannya

- 7 Desember 2021, 12:01 WIB
Aktivitas vulkanik Gunung Semeru.
Aktivitas vulkanik Gunung Semeru. /Antara Foto/Seno.

 

INDRAMAYUHITS – Setelah sekian lama “tidur”, ahli geofisika mengungkapkan bahwa tanda-tanda Gunung Semeru terpantau mulai kembali aktif pada tahun 2012 lalu. Pergeragan kecil itu dinyatakan Semeru dalam status waspada tatau level 2.

Hal itu dibenarkan Pakar Geofisika Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Dr. Wahyudi, M.S. Ia mengaku bahwa sejak 2012 sebenarnya Gunung Semeru telah dinyatakan berstatus Level 2 atau waspada.

Pergerakannya masih kecil dan lambat. Baru terakumulasi delapan tahun berikutnya. Karena baru pada tahun 2020 Gunung Semeru mengeluarkan asap putih.

Baca Juga: Nama Muhammad Paling Banyak Dipilih Ortu di Inggris, Terpopuler 6 Tahun Berturut-turut

“Pada bulan September tahun 2020 mulai teramati aktivitas berupa kepulan asap putih dan abu-abu setinggi 200-700 m di puncak Semeru,” ungkap dia seperti dilansir Indramayu Hits dari web resmi UGM, 6 Desember 2021.

Dia juga mengungkapkan, aktivitas yang hamper serupa terjadi sebulan berikutnya atau Oktober 2020. Muncul kepulan asap setinggi 200-1.000 meter.

Pergerakannya terus dinamis, sehingga pernag muncul awan panas, terpantau sekitar 2-11 kilometer panjangnya. Hal itu terjadi pada tanggal 1 Desember 2020. Saat itu awan panas mengarah ke Kobokan di lereng Gunung Semeru bagian tenggara. 

Baca Juga: Kisah Haru Sepasang Suami-Istri Korban Erupsi Semeru, Bertemu Lagi Setelah Terpisah 24 Jam, Dikira Meninggal

Tak hanya itu, sebenarnya berdasarkan data yang ia terima, pada 90 hari terakhir, juga terpantau ada peningkatan aktivitas kegempaan, terutama gempa erupsi. “Ada yang mencapai 100 kali per hari, ini sudah bisa dijadikan prekursor terjadinya erupsi yang lebih besar,” ungkap Wahyudi.

Halaman:

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: ugm.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x