MERINDING! Isi Pidato Kemarahan Sukarno karena Pembahasan Kemerdekaan Bertele-tele, Embrio Lahirnya Pancasila

31 Mei 2022, 13:41 WIB
Presiden Sukarno sedang berpidato di depan podium dalam sebuah acara. /Anri.go.id

INDRAMAYUHITS - Pada hari keempat sidang BPUPKI atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, Soekarno mendapatkan kehormatan untuk menyampaikan pendapatnya mengenai apa yang menjadi dasar Indonesia Merdeka.

Sidang BPUPKI berlangsung dari tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945. Sebelum menyampaikan pendapatnya, Soekarno memberikan penghormatan kepada yang Ketua Sidang Radjiman Wedyodiningrat yang telah memberinya kesempatan bicara.

Menurut Soekarno, selama tiga hari berturut-turut mendengarkan pendapat peserta lain yang bicara dalam sidang BPUPKI ini.

Baca Juga: Pidato Bersejarah 1 Juni 1945 Sukarno Singgung Arab Saudi, Momen Penegasan Kemerdekaan dan Lahirnya Pancasila

“Rasanya belum sesuai dengan apa yang dimintakan yang mulia ketua tentang apa itu dasar Indonesia merdeka,” kata Sukarno.

Dalam pandangannya, yang diminta ketua sidang adalah dalam bahasa Belanda "Philosofische Grondslag" daripada “Indonesia merdeka”.

Dalam pandangan Sukarno, Philosofische Grondslag adalah pundamen, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya, jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan “gedung” Indonesia merdeka yang kekal dan abadi.

Baca Juga: Fidel Castro Tertarik Konsep Revolusi ala Sukarno Hingga Kirim Che Guevara untuk Berguru

Sebelum bersidang Soekarno sempat membaca surat dari pihak Jepang yang ditulis Zimukyokutyoo. Surat yang membuat dirinya merasa khawatir karena isinya jlimet dan akan membuat proses sidang menjadi blunder, juga bertele-tele.

Soekarno pun berkata dengan lantang:

Maaf, P. T. Zimukyokutyoo! Berdirilah saya punya bulu, kalau saya membaca tuan punya surat, yang minta kepada kita supaya dirancangkan sampai njelimet hal ini dan itu dahulu semuanya!

Kalau benar semua hal ini harus diselesaikan lebih dulu, sampai njelimet, maka saya tidak akan mengalami Indonesia Merdeka, tuan tidak akan mengalami Indonesia merdeka, kita semuanya tidak akan mengalami Indonesia merdeka, sampai di lobang kubur!

Baca Juga: Hari Ini 25 Agustus dalam Sejarah: Salah Satunya Uruguay dan Belarusia Merdeka

Sepertinya memang Jepang tidak bersungguh-sungguh menginginkan Indonesia merdeka, tetapi kekalahan Jepang pada Perang Pasifik, membuat Jepang tidak punya pilihan lain kecuali berusaha menepati janjinya untuk kemerdekaan Indonesia.

Yaitu dengan membuat lembaga Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Soekarno kemudian memberikan ilustrasi tentang negara lain yang merdeka lebih dulu:

Baca Juga: Sekilas Sejarah STOVIA, Kampus Tempat Berhimpunnya dr Sutomo Dkk Merumusan Gerakan Lewat Organisasi Budi Utomo

Tuan-tuan yang terhormat! Lihatlah di dalam sejarah dunia, lihatlah kepada perjalanan dunia itu.

Banyak sekali negara-negara yang merdeka, tetapi bandingkanlah kemerdekaan Negara-negara itu satu sama lain! Samakah isinya, samakah derajatnya negara-negara yang merdeka itu? Jermania merdeka, Saudi Arabia merdeka, Iran merdeka, Tiongkok merdeka, Nippon merdeka, Amerika merdeka, Inggris merdeka, Rusia merdeka, Mesir merdeka.

Namanya semuanya merdeka, tetapi bandingkanlah isinya! Alangkah berbedanya isi itu! Jikalau kita berkata: Sebelum negara merdeka, maka harus lebih dahulu ini selesai, itu selesai, itu selesai, sampai njelimet!

Baca Juga: Ke Kuba, Sukarno Ajari Fidel Castro Soal Revolusi dan Kemandirian Bangsa, Ternyata Dampaknya hingga Kini

Maka saya bertanya kepada tuan-tuan sekalian kenapa Saudi Arabia merdeka, padahal 80% dari rakyatnya terdiri kaum Badui, yang sama sekali tidak mengerti hal ini atau itu.

Bacalah buku Armstrong yang menceriterakan tentang Ibn Saud! Disitu ternyata, bahwa tatkala Ibn Saud mendirikan pemerintahan Saudi Arabia, rakyat Arabia sebagian besar belum mengetahui bahwa otomobil perlu minum bensin. Pada suatu hari otomobil Ibn Saud dikasih makan gandum oleh orang-orang Badui di Saudi Arabia itu!! Toch Saudi Arabia merdeka!.

Lihatlah pula - jikalau tuan-tuan kehendaki contoh yang lebih hebat - Soviet Rusia! Pada masa Lenin mendirikan negara Soviet, adakah rakyat soviet sudah cerdas?

Baca Juga: Perjuangan KH Hasyim Asy'ari Rintis Pesantren Tebuireng di Basis Kejahatan, Kiai Cirebon Dapat Tugas Khusus

Seratus lima puluh milyun rakyat Rusia, adalah rakyat Musyik yang lebih dari pada 80% tidak dapat membaca dan menulis; bahkan dari buku-buku yang terkenal dari Leo Tolstoi dan Fulop Miller, tuan-tuan mengetahui betapa keadaan rakyat Soviet Rusia pada waktu Lenin mendirikan negara Soviet itu.

Dan kita sekarang di sini mau mendirikan negara Indonesia merdeka. Terlalu banyak macam-macam soal kita kemukakan!

Pidato Soekarno berhasil menggetarkan suasana kebathinan para peserta sidang. Anggota BPUPKI terdiri atas 60 orang Indonesia dan 7 orang Jepang. Badan ini dipimpin oleh Radjiman Wedyodiningrat dan R. P. Suroso sebagai wakilnya.

Baca Juga: Sejarah Singkat Kiai Said dan Berdirinya Pesantren Gedongan, dari Pengasingan hingga Misi Ekspansi Dakwah

Sidang mulai mengerucut pada pendapatnya Soekarno mengenai dasar Indonesia Merdeka yang kemudian kita kenal sebagai Pancasila.

Forum menyepakati pembentukan tim yang lebih fokus untuk membahasnya dan diketuai oleh Soekarno sendiri.

Dan, pidato Soekarno 1 juni 2022 ini, kini diperingati oleh bangsa Indonesia sebagai Hari Lahir Pancasila. ***

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: Perpusnas Kemendikbud

Tags

Terkini

Terpopuler