Habib Rizieq Shihab Dikaitkan Perjanjian dengan Badan Intelijen Negara, Terkait Persoalan Apa?

- 11 November 2020, 19:25 WIB
Pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (tengah).
Pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (tengah). /ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/

PR INDRAMAYU - Anggota Komisi I DPR RI, Syaifullah Tamliha mengaku belum mengetahui tentang adanya perjanjian antara Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (HRS) dengan Badan Intelijen Negara mengenai kepergiannya ke luar negeri.

Hal ini ditekankan oleh politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ia mengatakan, pihaknya sama sekali belum mendapatkan laporan terkait hal tersebut.

"Sejak Habib Rizieq Shihab ke Arab Saudi hingga hari ini, Kepala BIN Budi Gunawan belum pernah menyampaikan kepada komisi I adanya perjanjian BIN sebagaimana klaim tersebut,” kata Tamliha kepada wartawan, Rabu 11 November 2020.

Baca Juga: Indonesia Gandeng Malaysia Percepat Pemulangan WNI Ilegal di Berbagai Detensi Imigrasi

Meski begitu, Tamliha mengakui bahwa BIN memanglah banyak melakukan kerja sama dengan banyak kalangan, termasuk juga para ulama dan tokoh masyarakat terkait operasi khusus. Seperti deradikalisasi terhadap kelompok teroris dan lain sebagainya.

Maka dia menekankan, bukan tak mungkin HRS terlibat dalam salah satu operasi tersebut.

"Saya mencermati ceramah dari HRS selama ini, walaupun pernyataan beliau sering bernada keras, tapi masih dalam koridor ahlusunnah wal jamaah atau di Timur Tengah biasa disebut dengan Aliran Sunni.

Baca Juga: KBRI Buka Fasilitas Kelas Belajar Bahasa Daerah, Bahasa Jawa Paling Banyak Diminati hingga Dibatasi

"Jika HRS bekerja sama dengan BIN dalam operasi khusus melalui program deradikalisme, maka kemungkinan tersebut mungkin benar adanya,” urai Tamliha.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x