Reformasi Sistem Kesehatan Nasional, Jokowi: Keragaman Hayati Indonesia Harus Jadi Modal Dasar

- 5 November 2020, 20:39 WIB
Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi. /YouTube/Sekretariat Presiden
Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi. /YouTube/Sekretariat Presiden /desy/Portal Jember

 

PR INDRAMAYU – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia pada Kamis, 5 November 2020 dibuka oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).

Pada pembukaan tersebut, Jokowi mengajak semua pihak untuk melakukan reformasi sistem kesehatan nasional. Presiden ke-7 Indonesia itu menuturkan bahwa kemandirian obat dan bahan bakunya juga termasuk dalam reformasi tersebut.

“Kita tahu bahwa sekitar 90 persen obat dan bahan baku obat masih mengandalkan impor. Padahal negara kita sangat kaya dengan keberagaman hayati baik di daratan maupun di lautan.

Baca Juga: Hari ini Bioskop di Kota Cirebon Kembali Dibuka, DKOKP: Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

“Hal ini jelas memboroskan devisa negara, menambah defisit neraca transaksi berjalan, dan membuat industri farmasi dalam negeri tidak bisa tumbuh dengan baik,” ujar Jokowi melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Hendaknya kemandirian industri alat kesehatan dan obat-obatan bisa menjadi agenda bersama. Pada era pandemi seperti saat ini, hal itu perlu diwujudkan melalui ide dan tindakan yang luar biasa.

Banyak pelajaran telah diberikan oleh pandemi Covid-19 tersebut. Di antaranya adalah terpacunya riset dan revitalisasi industri bahan baku obat di Indonesia. Selain itu, pandemi turut memacu berkembangnya inovasi, serta memperkuat industri farmasi nasional.

Baca Juga: Jelang Kepulangan Habib Rizieq Shihab, Polisi Minta Massa Penjemputan Harus Tertib

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x