Selamat Hari Sumpah Pemuda, Pesan Pengamat Politik Boni Hargens: Jangan Anarkis!

- 28 Oktober 2020, 06:05 WIB
Logo Hari Sumpah Pemuda 2020
Logo Hari Sumpah Pemuda 2020 /Kemenpora

PR INDRAMAYU - Menjadi hari sumpah pemuda Pada 28 Oktober 1928, para pemuda mengikrarkan Indonesia sebagai satu nusa, satu bangsa, satu bahasa, dimana peristiwa sejarah itu sakral dan menjadi bagian sentral dari perjalanan historia bangsa dan negara Indonesia.

Karena pemuda merupakan bagian integral dari Sumpah Pemuda yang sakral itu, sudah semestinya saat ini pemuda seharusnya dapat menjadi aktor penjaga perdamaian bukannya pelaku aksi anarkis.

"Sudah selayaknya generasi bangsa hari ini memperingatinya sebagai momen sejarah yang penting. Perjuangan “menjadi Indonesia” adalah perjuangan tiada henti dalam mewujudkan cita-cita menjadi bangsa yang satu, adil, dan makmur," ucap Pengamat Politik dan Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), Boni Hargens, dalam catatan resmi jelang Hari Sumpah Pemuda, yang dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com dari RRI, Senin 26 Oktober 2020.

Baca Juga: Hari Konsumen Nasional: Kemendag Berikan Jaminan Perlindungan Aktivitas Leasing

Setiap jaman punya tantangannya sendiri, diawali para pemuda sebelum dekade 1940-an berjuang melawan kolonialisme dan imperialisme asing.

Akan tetapi, para pemuda di jaman sekarang berjuang melawan jenis musuh yang lebih banyak lagi.

Musuh itu, menurut Boni, dapat saja datang dari dalam dan luar. 

Baca Juga: NTT Tembus Angka 17.000 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak, DPR Intruksikan Hukuman Maksimal

"Musuh dari dalam misalnya terorisme, radikalisme, dan separatisme. Musuh dari luar ada yang kelihatan dan ada yang tidak kelihatan. Jaringan terorisme itu berbasis internasional. Itu musuh yang kelihatan. Dominasi pasar dan penguasaan infrastruktur digital seperti Over The Top (OTT) masih dihantui kekuatan asing,” kata Boni.

Halaman:

Editor: Evi Sapitri

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah