Dikatakan, dari patokan itu, maka secara astronomis atau hisab, hilal dimungkinkan untuk dilihat yang selanjutnya terkonfirmasi oleh pernyataan para perukyah yang diturunkan Kemenag.
Dia menyebutkan bahwa untuk tahun ini, rukyah dilakukan Kemenag di 127 titik daerah yang ada di Indonesia.
“Kita mendengar laporan dari sejumlah perukyah hilal yang bekerja di bawah sumpah, mulai dari Aceh hingga Papua, yang tersebar di 127 titik," sambung Menag Yaqut.
Disampaikan, berdasarkan pengamatan yang dilakukan, ada 20 perukyah yang menyatakan melihat hilal dan telah disumpah.
“Perlu dicatat, dalam menentukan awal bulan Qomariah, Kemenag selalu menggunakan dua metode yang tidak dapat dinegasikan satu sama lain," lanjut Yaqut.
Metode yang pertama, hisab yang sifatnya informatif dan kedua rukyat yang sifatnya konfirmatif.
Metode tersebut dilakukan dalam sidang isbat penentuan 1 Syawal 1445 H.
“Hasil hisab yang dilakukan Tim Hisab Rukyat Kemenag telah terkonfirmasi dengan kesaksian para perukyah," tugas Gus Yaqut.
Dari alas an itulah Sidang Isbat telah menyepakati dan menetapkan 1 Syawal 1445 H jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024.
“Atas nama pemerintah saya mengucapkan Selamat Idulfitri 1445 H / 2024 M. Taqabalallahu minna wa minkum, minal 'aidin wal faizin," kata dia. ***