Ketegangan Politik AS dan China, Pengaruhi Kenaikan Harga Karet di Sumatera Selatan

- 3 September 2020, 16:38 WIB
Ilustrasi petani karet di Riau. */NET
Ilustrasi petani karet di Riau. */NET /

PR INDRAMAYU - Harga karet di Indonesia mengalami kenaikan seperti terjadi di Sumatera Selatan. Kenaikan sendiri terjadi untuk kadar karet kering (KKK), jumlahnya mencapai 100 persen hingga 40 persen pada awal September 2020.

Berdasarkan data dari Singapore Commodity yang diolah Dinas Perdagangan Sumsel bersama Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel, harga untuk KKK (kadar karet kering) 100 persen hampir menyentuh Rp17.000/kilogram, yakni senilai Rp16.902/kg.

Sementara untuk KKK 70 persen senilai Rp11.831/kg, KKK 60 persen senilai Rp10.141/kg, KKK 50 persen senilai Rp8.451/kg dan harga KKK 40 persen senilai Rp6.761/kg.

Baca Juga: Tinjau Penerapan Pergub 60, Wagub Jabar : Data Pelanggar Tercatat, Mereka Tidak Bisa Berbohong

Harga tersebut, untuk KKK 100 persen dan 50 persen misalnya meningkat 6,5 persen dibandingkan harga pada periode 31 Agustus 2020.

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil (P2HP) Dinas Perkebunan Sumsel Rudi Arpian mengatakan terdapat beberapa faktor yang menguatkan harga komoditas andalan provinsi itu.

“Dari sisi hulu, negara produsen lain, yakni Thailand sedang musim hujan yang berakibat pasokan karet alam turun,” kata dia.

Baca Juga: Tinjau Penerapan Pergub 60, Wagub Jabar : Data Pelanggar Tercatat, Mereka Tidak Bisa Berbohong

Rudi melanjutkan kenaikan harga minyak dunia dan komoditas lainnya turut juga mendongkrak harga karet alam.

“Di samping juga penjualan mobil di China terus menguat sejak Juli 2020 sehingga ikut membuat permintaan karet alam meningkat,” kata dia.


Bahkan, kata Rudi, sentimen positif pasar setelah berhasil uji klinis tahap III vaksin COVID-19 di banyak negara juga menjadi pemicu penguatan harga karet.

Baca Juga: [UPDATE] Virus Corona Dunia per Kamis, 3 September 2020: Kasus Terinfeksi Brasil Tembus 4 Juta Kasus


Namun demikian, ia menerangkan, masih ada beberapa faktor yang dapat melemahkan harga karet alam.

“Kenaikan harga karet ini tetap dibayangi ketegangan politik antara Amerika Serikat dan China masih menjadi faktor risiko,” kata dia.

Selain itu, ancaman resesi ekonomi di banyak negara produsen ban dapat membuat turunnya daya serap karet alam asal Sumsel.***

 

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x