Pria yang akrab disapa Cak Hamid ini menyebut ada dua faktor penyebab posisi Ma'ruf Amin gampang digoyang.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu disebut tak punya kaki kuat untuk menopang dan tak memiliki partai politik pendukung.
Baca Juga: MAAF, Jangan Harap Dapat Bantuan Subsidi Upah Rp600 Ribu Jika Enam Syarat Resmi Ini Tak Terpenuhi
"Kedua, masuk di akal apa yang diutarakan kawan-kawan IPW (Indonesia Police Watch, red) bahwa di Istana Wapres masih dikuasai kelompok JK, sehingga beliau tidak punya think tank yang cukup," lanjut Hamid.
Abdul Hamid pun memberikan saran agar Ma'ruf Amin tak lagi digoyang dan memiliki dukungan cukup.
"Saran saya beliau harus balik ke rumah besarnya yakni NU. Jangan seperti anak panah yang lepas sehingga mudah dipatahkan," saran dia sebagaimana diberitakan PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dengan judul 'Posisi Wakil Presiden Terguncang, Ma'ruf Amin Disarankan Pulang ke NU'.
"Karena jika NU memback-up, maka PPP dan PKB bisa juga menjadi perisainya," pungkas Abdul Hamid.*** (Tyas Siti Gantina/Pikiran Rakyat Tasikmalaya)