Kantor Berita Antara melaporkan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat agar tidak berlebihan menyikapi hal ini dan selalu waspada mengenai kejadian ini.
Prakirawan BMKG stasiun Meulaboh-Nagan Raya, Rezky Prasetya Hartiwi mengatakan, fenomena ini merupakan hal yang biasa terjadi.
Awan tersebut, lanjutnya, disebut cloud roll yang merupakan salah satu jenis awan arcus (Arcus Clods) atau awan rendah.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Muhammadiyah Tak Mau Lagi Terima Bantuan dari Pemerintah? Simak Kebenarannya
Awan yang berbentuk pannjang dan tipis ini terkait dengan awan hujan yang dilengkapi kilat atau petir dan angin besar.
Awan tersebut terkadang terlihat di bawah awan Cumulonimbus.
"Ini merupakan awan rendah yang termasuk single level, awan ini pertama kali terbentuk 1-2 jam, biasanya awan ini akan menyebabkan angin kencang," ungkapnya.
Baca Juga: Terobosan Baru Yamaha, Ciptakan Motor Bukan dengan Bensin atau Listrik, Tapi Gunakan Bahan Bakar Air
Ia juga beranggap, jika awan tersebut muncul di langit, masyarakat dapat menjauhi pohon yang tinggi, tenda atau benda yang gampang rubuh saat terjadinya angin kencang.
Masyarakat juga diimbau tidak berada di luar rumah jika fenomena awan Arcus muncul.